SOLOPOS.COM - Warga memperhatikan mobil Kijang yang tertabrak KA Argo Bromo di Demak, Rabu (8/10/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Solopos.com, SUKOHARJO – Jenazah lima warga Weru, Sukoharjo, yang menjadi korban dalam kecelakaan Toyota Kijang vs Kereta Api Argo Bromo Anggrek di Demak, dimakamkan dalam satu liang, Kamis (9/10/2014).

Diberitakan, kecelakaan maut terjadi antara Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek dengan mobil Toyota Kijang di perlintasan Desa Brambang, Karangawen, Kabupaten Demak, Rabu (8/10/2014). Kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.38 WIB, sebuah mobil Kijang Grand Extra bernomor polisi B 1131 KMB melaju dari arah Utara melewati perlintasan tanpa palang pintu. Saat itu juga, melaju KA Argo Bromo Anggrek dari arah Surabaya sehingga tabrakan pun tak terhindarkan dan menyebabkan mobil yang ditumpangi sembilan orang itu terpental sejauh puluhan meter.  (Baca: Kijang Vs Argo Bromo, 5 Tewas)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan , suasana di rumah duka di Dukuh Ngepung, Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Sukoharjo, diliputi suasana haru. Upacara pemakaman diiringi ucapan bela sungkawa dari sejumlah tokoh masyarakat.

Sekitar pukul 11.30 WIB, jenazah para korban diberangkatkan ke permakaman desa setempat. Kelima jenazah itu sengaja dimakamkan dalam satu liang karena mereka masih satu keluarga. Selain itu, konstruksi tanah di permakaman itu tergolong keras sehingga untuk membuat lima lubang sekaligus membutuhkan waktu cukup lama.

Korban selamat, Esti Wahyuntari, 33, tak henti-hentinya mencucurkan air mata mengiringi prosesi pemakaman keluarganya. Wanita yang wajahnya terluka itu bahkan tak kuasa menjawab pertanyaan wartawan yang mewawancarainya.

Salah seorang keluarga korban, Giyarto, mengatakan Esti berhasil membuka pintu sebelum kereta menabrak mobil yang ditumpanginya.

“Dia membuka pintu untuk menyelamatkan anak-anak kecil yang ada di mobil. Tapi karena kejadiannya sangat cepat, Selma mengalami patah kaki, sedangkan Faiz luka ringan,” kata dia mengutip perkataan Esti. (Baca: Keluarga Wakil Ketua DPRD Tewas)

Lebih lanjut, Giyarto yang juga Wakil Ketua DPRD Sukoharjo mengaku mendapat firasat sebelum musibah itu terjadi. “Sebelum rombongan berangkat, saya memeluk adik saya [Sri Wahyuni, korban tewas] dengan erat. Padahal tak biasanya seperti itu,” kata dia.

Di sisi lain, pihak Jasa Raharja memberikan santunan senilai Rp25 juta untuk masing-masing korban meninggal. Sementara itu, biaya pengobatan korban luka ditanggung dengan plafon maksimal Rp10 juta/orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya