SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Jajaran Satlantas Polres Boyolali menggiring 1.100-an pengemudi sepeda motor untuk mengikuti sidang di Pengadilan Negeri (PN) Boyolali. Satu di antara seribuan pelanggar ketentuan lalu lintas itu diproses lebih lanjut lantaran kedapatan menunggang sepeda motor curian.

Hal itu terkuak saat proses persidangan dilangsungkan di PN Boyolali, Selasa (29/10/2013). “Ada satu sepeda motor yang diketahui hasil curian. Pelanggar [yang menggunakan sepeda itu] ada, langsung ditangkap. Kami serahkan ke Polres Klaten,” kata Kapolres Boyolali AKBP Budi Haryanto melalui Kasatlantas Polres Boyolali AKP Alil Rinenggo, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (30/10/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belum diterangkan secara rinci identitas kendaraan dan pengguna sepeda tersebut. Ali menyebut sepeda motor yang dimaksud berjenis Yamaha Vega. Berdasarkan pantauan, masih terlihat belasan sepeda motor disita di Kantor Satlantas Boyolali. Kendaraan itu masih tertahan lantaran pemiliknya belum bisa menunjukan dokumen dan surat identitas sepeda motor.

Lebih lanjut, dia menjelaskan seribuan pelanggar tersebut terjaring dalam razia yang digelar selama sepekan. Dia mengakui jumlah tersebut tergolong tinggi.
“Itu belum yang sidang di tempat. Mayoritas pelanggaran adalah mengenai kelengkapan surat-surat,” tukasnya.

Selain itu, Alil menyorot masih banyaknya pelanggaran lain. Termasuk kurangnya kesadaran pengendara mengenakan helm.

“Di Andong, terjadi kecelakaan seorang ibu mengendarai sepeda motor tanpa helm jatuh dan terluka di bagian kepala, meninggal, ya belum lama ini,” tambah Kanit Laka Satlantas Polres Boyolali, Aiptu S. Widodo, mendampingi Alil.

Kurangnya perhatian terhadap kondisi lalu lintas juga disorot Alil dengan menyebut contoh kecelakaan menewaskan pengendara sepeda motor di Jl. Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Selasa (29/10/2013) siang. Dari kejadian itu, Alil mencatat terdapat kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan jumlah korban meninggal delapan orang, Oktober ini.

“Sebulan ini sudah delapan yang MD [meninggal dunia]. Mayoritas disebabkan sepeda motor, ada juga korban meninggal dari pejalan kaki. Seperti di Banaran, Jl. Pandanaran, belum lama ini, dan di Andong juga di Ampel,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya