SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun di tol Semarang-Ngawi, ruas Boyolali, Senin (21/6/2021) di kantor Satlantas Polres Boyolali. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Kecelakaan beruntun terjadi di jalur Tol Semarang-Ngawi, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Senin (21/6/2021) pagi. Dua orang meninggal dalam lecelakaan yang melibatkan empat kendaraan tersebut.

Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Yuli Anggraeni, melalui Kanit Laka Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo, mengatakan kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada Senin sekitar pukul 04.50 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lokasi kejadian ada di jalur Tol Semarang-Solo tepatnya di KM 484.900 jalur A, Brajan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Peristiwa itu melibatkan empat kendaraan yang sama-sama berjalan di jalur tol arah dari Semarang ke Jawa Timur.

Keempat kendaraan itu di antaranya kendaraan truk tak dikenal, mobil Toyota Kijang Innova berpelat nomor AD-8715-MM, mobil Daihatsu Ayla berpelat nomor T-1171-BH dan mobil Hyundai berpelat nomor B-1951-WMU.

Baca juga: Pesawat Hercules Buatan Pria Ngemplak Boyolali Bisa Terbang 1 Km, Speknya Gahar!

Toyota Kijang Innova AD-8715-MM dikendarai oleh Muhammad Anton Andriansyah, 35, warga Laweyan, Solo. Sedangkan penumpang di dalamnya adalah Torana Ambarwanto, 44, warga Mantrinjeron, Jogjakarta; Walidi, 42, warga Banguntapan, Bantul, Jogjakarta dan Firdaus, 41, alamat Kota Gede, Jogjakarta.

Pengemudi Daihatsu Ayla T-1171-BH adalah Sumarno, 55, warga Purwakarta. Pengemudi Hyundai B-1951-WMU adalah Hari Subiyanto, 66, warga Tangerang. Kemudian penumpang Hyundai adalah Dikson, 51, warga Tangerang; Siti Rahayu, 43, warga Tangerang dan Bunga Saqila Azzahra, 9, warga Tangerang.

Baca juga: Terlibat Tabrakan Beruntun di Tol Boyolali, Mobil Disopiri Warga Laweyan Solo Ringsek

Kronologi Kecelakaan di Tol Boyolali

Budi menjelaskan, kecelakaan di tol Boyolali itu bermula ketika ada truk tak dikenal yang berjalan di lajur kiri atau lajur satu. Setelah sampai tempat kejadian perkara, truk tersebut bergerak ke kanan atau berpindah lajur. Sementara di belakangnya berjalan kendaraan Kijang Innova yang berjalan di lajur dua.

"Karena jarak sudah dekat, Kijang Innova tidak bisa menghindar dan menabrak truk tak dikenal. Kijang lalu terpental ke kiri, menabrak pembatas jalan yang ada di kiri jalan," kata dia, Senin.

Sementara itu ada kendaraan Ayla, yang kemungkinan melihat ada kecelakaan di depannya lalu mengurangi kecepatan.

"Tapi tahu-tahu dari belakang, ditabrak kendaraan Hyundai, kemudian terdorong sampai tepi jalan. Kendaraan Hyundai bergerak ke kanan, mengenai pembatas jalan lalu terpelanting ke kiri menabrak Kijang Innova yang sebelumnya sudah mengalami kecelakaan tadi," lanjut dia.

Atas kejadian itu, ada dua korban yang meninggal dunia dan dua korban luka ringan. Untuk korban meninggal dunia adalah Torana, penumpang Kijang Innova, yabg mengalami luka pada bagain kepala. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban meninggal dunia kedua adalah penumpang Kijang Innova, Walidi. Korban mengalami luka pada bagain kepala, dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Korban meninggal adalah penumpang Kijang Innova yang ada di sebelah kiri sopir dan belakangnya sisi kiri," terang Budi.

Sedangkan korban luka ringan adalah pengemudi Kijang Innova, Muhammad Anton, yang mengalami luka pada bagian pelipis mata dan kaki lecet. Kemudian dirawat di rumah sakit di Solo. Selain itu penumpang Hyundai, Bunga, juga mengalami luka memar pada bagian tangan kanan, dan di rawat di rumah sakit di Solo.

Sampai saat ini polisi masih menyelidiki truk tak dikenal yang kabur setelah kecelakaan beruntun terjadi di tol Boyolali.

"Unit Laka Polres Boyolali sudah berupaya, dari olah TKP [Tempat Kejadian Perkara] langsung ke gerbang tol Palur mengecek semua akses pintu keluar. Terutama pintu keluar Colomadu, Klodran, maupun Gondangrejo. Saat ini belum ada titik terang. Tapi kami akan berupaya semaksimal mungkin. Akan cek di CCTV," jelas dia.

Pihaknya berpesan untuk para pengguna kendaraan di jalur tol Semarang-Jawa Timur, untuk benar-benar menaati aturan lalu lintas, terutama batas kecepatan.

"Sebab di tol, khususnya tol Solo-Semarang ruas Boyolali [batas kecepatan] paling rendah 60 [Km/jam], maksimal 80 [Km/jam]. Kalau pengemudi mematuhi batas kecepatan itu, kalau terjadi kecelakaan, fatalitasnya tidak tinggi," kata dia.

Dia juga menyampaikan ruas  tol Boyolali memiliki kontur jalur yang menurun, sehingga rawan kecelakaan.

Selian itu ruas Boyolali merupakan titik lelahnya pengendara yang berkendara dari Jakarta ke arah Jawa Timur. Bagi pengemudi yang merasa lelah atau mengantuk juga dianjurkan untuk istirahat di rest area yang disiapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya