SOLOPOS.COM - Warga melayat di rumah duka korban hanyut di Sugai Bengawan Solo, Ade Putra Setiawan, warga Kelurahan Jebres, Jebres, Minggu (5/2/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Kecelakaan air Solo, bocah asal Jebres tewas karena hanyut terbawa arus Kali Anyar.

Solopos.com, SOLO — Kasman, 57, menyalami satu per satu pelayat yang datang ke rumahnya di Kampung Jebres Tengah RT 003/RW 025, Kelurahan Jebres, Jebres, Minggu (5/2/2017), pukul 12.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasman merupakan ayah Ade Putra Setiawan, bocah  9 tahun yang tewas karena hanyut di Kali Anyar, Jumat (3/2/2017) pukul 13.00 WIB. Jasadnya ditemukan dua hari kemudian atau Minggu (5/2/2/2017) pagi di Sragen.

Wajah Kasman tampak lelah setelah dua malam ikut memantau pencarian anaknya di pos pencarian milik tim SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo di Mojosongo, Jebres. Tepat pukul 07.00 WIB, Minggu, mobil ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soehadi Prijonegoro, Sragen, tiba di posko Mojosongo untuk mengabarkan jasad Ade telah ditemukan.

Ekspedisi Mudik 2024

Kasman melihat jasad Ade yang masih berseragam pramuka tersimpan di dalam kantong mayat. Dia pun membenarkan jasad itu anaknya. Seusai melihat jasad anaknya itu, Kasman tak kuasa meneteskan air mata.

Ade merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Kasman dan Sujiem. “Saya sebelumnya tidak punya firasat apa pun. Kepergian anak saya itu mengagetkan semua anggota keluarga,” ujar Kasman saat ditemui Solopos.com di rumah duka, Minggu.

Kasman menjelaskan keluarga langsung membawa jasad Ade ke rumah untuk memandikannya pukul 09.00 WIB. Keluarga memakamkan jasad Ade di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Untoro Loyo, Mojosongo, Jebres, pukul 13.00 WIB. “Kami mengenang sosok Ade sebagai anak mandiri meskipun dia bungsu,” kata dia.

Menurut dia, Ade tercatat sebagai siswa Kelas III SDN Sabrang Lor, Jebres. Setiap sekolah, Ade tidak mau diantarkan orang tuanya. Ade sekolah naik sepeda ontel dengan jarak tempuh sekitar 400 meter dari rumah.

Selain itu, Ade sering membantu ayahnya yang bekerja di toko mebel Pasar Mebel Jebres sepulang sekolah. Ia mengaku tidak tahu kronologi kejadian yang menimpa anaknya.

Sebelum kejadian, pada Desember lalu Ade pernah bermain di Jembatan Mipitan dengan kondisi baju basah kuyup. “Saya langsung memarahi dia [Ade] agar tidak lagi bermain di Jembatan Mipitan. Dua bulan setelah kejadian itu ternyata kembali lagi main di sana,” kata dia.

Keluarga, lanjut dia, sudah mengikhlaskan kepergian Ade. Kejadian ini diharapkan bisa menjadi pelajaran orang tua lain agar berhati-hati menjaga anaknya.

Kapolsek Jebres, Kompol Edison Pandjaitan, membenarkan Ade hanyut di Kali Anyar ditemukan di Sragen dalam kondisi tewas. Ade ditemukan sekitar 35 kilometer dari lokasi kejadian di Jembatan Mipitan, Kelurahan Jebres, Jebres.

“Kami menyerahkan jasad korban kepada keluarga untuk dimakamkan,” kata Edison.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya