SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang tenggelam. (JIBI/Semarangpos.com/Doc.)

Pencarian remaja asal Grobogan yang tenggelam di perairan WKO wilayah Sragen belum membuahkan hasil.

Solopos.com, SRAGEN — Upaya pencarian dan evakuasi remaja Arjuna Rinaldhi, 16, asal Grobogan, Jateng, yang tenggelam di Waduk Kedung Ombo (WKO) wilayah Dukuh Pelembinatur, Gilirejo Baru, Miri, Sragen, hingga Minggu (21/1/2018) siang belum membuahkan hasil.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Arjuna yang beralamat di Ngampu RT 004 Kecamatan Karang Rayung, Kabupaten Grobogan, Jateng, dilaporkan tenggelam di WKO, Sabtu (20/1) sekitar pukul 11.00 WIB. Siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 06 Gemolong, Sragen, tersebut tenggelam saat bermain bersama sejumlah temannya di area waduk.

Mereka bermain di sekitar karamba milik orang tua salah satu teman Arjuna, Hartoyo, 17, sejak pagi. Saat itu mereka berinisiatif untuk mandi bersama di genangan waduk. Tak lama kemudian Arjuna tenggelam.

Teman-temannya lantas melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan diteruskan kepada aparat kepolisian. Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Dwi Sigit Kartanto, kepada awak media mengatakan hingga Minggu sekitar pukul 14.00 WIB, Arjuna belum ditemukan. Tim pencari yang dikerahkan terkendala sejumlah hal di lokasi kejadian.

“Hasil evaluasi tim dilaporkan proses pencarian korban terkendala keberadaan karamba, tali karamba, arus di dalam air, suhu air, kedalaman air mencapai 30 an meter, hingga bekas perkampungan di dalam air,” tutur dia.

Sigit menjelaskan bekas perkampungan di bawah genangan waduk seperti jembatan, sungai, dan rumpun bambu. Debit air waduk yang bertambah serta kondisi air yang dingin juga merepotkan tim pencari.

Upaya pencarian yang dimulai Sabtu siang dihentikan sementara pukul 17.00 WIB dan dilanjutkan kembali Minggu pagi. Tapi hujan gerimis dan hawa dingin pada Minggu pagi membuat upaya pencarian kurang maksimal.

Sigit menjelaskan upaya pencarian Arjuna oleh tim BPBD dibantu oleh sejumlah komunitas atau organisasi sukarelawan bencana alam. Sekitar 16 kelompok dan organisasi ikut terlibat dalam operasi itu dengan keahlian masing-masing seperti Himalawu Sragen, PMI Sragen, PSC 119 Sragen, Puskesmas Miri, TNI, Polisi, Basarnas, warga Gilirejo Baru, SAR MTA, MDMC Sragen, Poldes, Pramuli, RAPI, BPBD Boyolali, SAR PKU Muhammadiyah, dan Tagana.

Upaya pencarian korban pada Minggu dilakukan dengan penyelaman dan penjangkaran. Kepala Desa (Kades) Gilirejo Baru, Hartono, mengatakan kejadian orang tenggelam di WKO pada akhir Desember 2017 juga terjadi.

Saat itu Ketua RT 005 Gilirejo Baru bernama Suwarto, 51, tenggelam dan meninggal dunia di WKO saat naik perahu kayu. Diduga perahu milik Suwarto bocor di tengah waduk lalu tenggelam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya