SOLOPOS.COM - Tim SAR Gabungan melakukan penyisiran di Sungai Mlese, Dukuh Jatirogo, Desa Ringinputih, Kecamatan Karangdowo, Jumat (3/2/2017) pagi. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Kecelakaan air Klaten, dua korban hanyut di Sungai Mlese belum ditemukan.

Solopos.com, KLATEN — Dua warga yang hanyut di Sungai Mlese, Dukuh Jatirogo, Desa Ringinputih, Kecamatan Karangdowo, Klaten, belum ditemukan hingga hari kedua pencairan dihentikan sementara, Jumat (3/2/2017) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedua korban, Bugar Yudha Kinantaka, 18, dan Didik Priyanto, 32, keduanya warga Dukuh Jatirogo, Desa Ringinputih, Kecamatan Karangdowo, hilang di Sungai Mlese, Kamis (2/2/2017) siang. Tim SAR gabungan sudah menyisir sekitar lokasi mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, Kamis.

Pada penyisiran lanjutan, Jumat, jumlah total personel yang dilibatkan mencapai 101 orang dari 15 organisasi. Tim SAR gabungan mengendalikan operasi dari salah satu ruangan SDN 2 Ringinputih. (Baca: 101 Personel Lanjutkan Pencarian 2 Warga Hanyut di Sungai Mlese)

Ekspedisi Mudik 2024

Koordinator Misi SAR, Pandu Wirabangsa, mengatakan operasi dibagi dalam dua sektor area pencarian. Wilayah pencarian sektor 1 meliputi titik jatuhnya korban di sekitar jembatan Dukuh Jatirogo hingga pertemuan sungai di bawah jembatan di Sidodadi. “Jarak alur sungai sepanjang area pencarian sektor 1 sekitar 1.334 meter,” kata Komandan SAR Klaten tersebut.

Anggota SAR gabungan yang menyisir di sektor 1 terdiri atas 15 personel ditambah dua orang yang bertugas komunikasi. Sementara itu, di sektor 2 tim SAR gabungan terdiri dari 18 orang mencari di wilayah sepanjang alur sungai sekitar 1.347 meter dari jembatan Sidodadi hingga wilayah Bonggol, Desa Demangan, Karangdowo.

Proses pencarian dimulai pukul 09.00 WIB  hingga pukul 11.00 WIB. Setelah itu, pencarian dilanjutkan pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB. Selain penyisiran, anggota SAR gabungan juga menyelam.

Sampai operasi penyisiran hari kedua dihentikan sementara, kedua korban belum ditemukan. “Penyisiran dan penyelaman hari kedua dihentikan sementara. Nanti ada penyanggongan [pengamatan di sejumlah titik bantaran sungai]. Operasi pencarian dilanjutkan besok [Sabtu (4/2/2017)],” kata Wakil Komandan Bidang Keorganisasian SAR Klaten, Deni Nur Indragani.

Deni tak menampik selama penyisiran ada rintangan di sepanjang sungai lantaran banyaknya potongan bambu, kayu, serta sampah. “Tetapi, ini tidak lantas sebagai faktor utama yang menjadi kendala tim. Potongan-potongan tadi juga sudah mulai dibuka teman-teman,” urai dia.

Bugar Yudha Kinantaka dan Didik Priyanto hilang saat bermain di sungai tersebut bersama teman-teman, Kamis siang. Yudha terjun terlebih dahulu ke sungai dari jembatan. Kedalaman sungai saat kejadian diperkirakan 3-4 meter dengan arus cukup deras.

Setelah terjun, Yudha lantas menepi di sisi barat sungai dan berpegangan pada pohon. Didik menyusul turun ke sungai. Sebelum masuk ke sungai, Didik sudah ditanyai teman-temannya apakah bisa berenang atau tidak dan dijawab bisa berenang. Namun, setelah masuk sungai Didik ternyata tak bisa berenang.

Mengetahui salah satu temannya tak bisa berenang, Ismail, 18, yang masih berada di tepi sungai lantas berusaha menolong diikuti Yudha. Karena kesulitan dan lelah, Ismail menepi dan mencoba mencari batang pisang di bantaran sungai untuk menolong temannya.

Saat naik, ia melihat Yudha dan Didik sudah berpegangan. Namun, saat ia kembali ke sungai, Yuda dan Didik sudah menghilang.

Saat hanyut, Didik mengenakan kaus lengan pendek berwarna krem dan celana pendek berwarna hitam dengan garis merah. Sementara Yuda mengenakan kaus lengan pendek berwarna hitam dan celana boxer.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Klaten, Sri Mulyani, bersama sejumlah pejabat mendatangi rumah keluarga dua korban hanyut di Sungai Mlese. “Kami bersama rombongan datang untuk memberikan semangat dan doa untuk orang tua korban agar dikuatkan dan ikhlas. Harapannya, para korban segera ditemukan,” kata Mulyani.

Salah satu korban hanyut, Yuda, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Jumarno dan Sri Wahyuni. Salah satu kerabat Yuda, Dwi Parwoto, mengatakan keponakannya baru lulus dari salah satu SMA di Weru, Sukoharjo.

Dwi mengatakan dari keterangan yang ia peroleh sebelumnya Yuda dan Ismail sudah bermain di sungai. “Setelah itu mereka pergi ke warung soto dan kembali lagi ke sungai. Saat kembali, mereka bertemu dengan Raka dan Didik kemudian mandi lagi [di sungai],” kata Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya