SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan gula (JIBI/Solopos/Dok.)

Kebutuhan pokok Solo, kenaikan harga gula pasir menyebabkan pengusaha mengecilkan produk yang dihasilkan.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah produsen makanan dan minuman di Solo tetap bertahan untuk tetap berproduksi meski harga gula pasir menembus Rp15.000/kg. Beberapa pengusaha bahkan terpaksa mengecilkan ukuran makanan guna menekan ongkos produksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pemilik Sweet Recipe, Dhio Yulistian, mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi melonjaknya harga gula yang naik tersebut. Kakaknya dan dia baru merintis bisnis membuat aneka cheese cake dan mile crepes pada awal 2016. Dia tidak mungkin menaikkan harga roti karena masih membutuhkan promosi.

“Kami baru merintis awal tahun dan tidak mungkin kan naik begitu saja. Solusinya ya sedikit mengecilkan ukuran tadi untuk mengurangi ongkos produksi,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di The Park Mall Solo Baru, Jumat (13/5/2016).

Selain mengikuti berbagai festival makanan, dia memang mengandalkan penjualan lewat online. Beberapa cake yang laris diburu pembeli adalah cake greentea dan red velvet. Mereka menjualnya dengan harga mulai Rp20.000-Rp25.000. Kenaikan harga gula pasir juga membuat pelaku usaha lainnya merasa dilema.

Barista De Luckz Coffee, Dedi Susanto, mengatakan semua produk minuman tetap tidak ada kenaikan harga meski harga gula melejit.  “Harga minuman masih sama mulai Rp10.000-Rp15.000, tidak ada kenaikan,” katanya saat ditemui Solopos.com di The Park Mall, Jumat. Mereka lebih memilih untuk bertahan agar pelanggan tidak kecewa.

Sementara, pantauan Solopos.com di Pasar Harjodaksino, Jumat, harga gula pasir masih bertahan di kisaran Rp15.000/kg. Salah satu pedagang, Sukatni, mengatakan kenaikan harga mulai terjadi sejak sepekan terakhir. “Kenaikan harga gula saat ini sangat tinggi, sebelumnya kan hanya Rp12.000/kg, sekarang masih Rp15.000/kg,” katanya saat ditemui Solopos.com, Jumat.

Menurutnya, kenaikan tersebut sempat membuat pembeli mengeluh, namun tidak sampai menurunkan permintaan. “Pembeli banyak yang kaget harga gula kok Rp15.000/kg. Tapi ya akhirnya tetap membeli karena membutuhkan,” ujarnya.

Sementara, untuk membantu mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap gula, PT Perusahaan Perdagangan (PPI) Persero menggelar pasar murah gula kristal putih. General Manager PPI Surakarta, Salis Abdul Basor, mengaku menyelenggarakan pasar murah pada dua lokasi pada Sabtu (14/5/2016). Dua lokasi tersebut yakni di depan kantor PT PPI Jl Letjen Sutoyo No. 52 Solo dan Pasar Sabtu Alun-Alun Karanganyar mulai pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.

“Gula kristal putih PPI di wilayah Jawa dijual seharga Rp11.500/kg-Rp12.000/kg, sedangkan luar pulau Jawa Rp12.500/kg. PPI sebagai stabilisator harga gula kristal putih siap menghadapi bulan puasa dan Lebaran,” ujar Salis dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat. Pasar murah ini akan tetap digelar setiap Sabtu-Minggu sampai H-3 Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya