SOLOPOS.COM - Kuda nil di kandang KBS, Selasa (7/1/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Eric Ireng)

Solopos,com, SURABAYA — Sejumlah pihak menduga adanya unsur kesengajaan dalam banyak matinya binatang koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS). Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya selaku pengelola pun menganggarkan pemasangan kamera close circuit television (CCTV) guna memantau aktivitas satwa dan pegawai kebun binatang itu.

Langkah itu dilakukan menyusul matinya secara tak wajar seekor singa jantan, Selasa (7/1/2013). Kasus itu sudah dilaporkan kepada polisi. Sejumlah pihak menduga kematian singa bernama Michael itu akibat kesengajaan orang dalam yang tidak suka dengan pembenahan manajemen kebun binatang yang telah berusia lebih dari 100 tahun itu.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Direktur Operasional dan Umum Kebun Binatang Surabaya (KBS) Liang Kaspe, Rabu, mengatakan KBS sangat membutuhkan CCTV untuk memantau aktivitas satwa di dalam kandang pada siang maupun malam hari. “Ini untuk mengantisipasi jika ada penjaga yang lalai sehingga singa atau harimau lepas. Tetapi kalau ada CCTV kan bisa dipantau,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, CCTV tersebut masih baru sebatas usulan sehingga diharapkan bisa segera direalisasikan dengan cara dianggarkannya pada tahun ini. “Kalau ini dikatakan mendesak memang iya. CCTV itu nanti juga dipasang di tempat masuk maupun pintu keluar,” katanya.

Secara umum, lanjut dia, kondisi kesehatan satwa dibandingkan pada pertengahan 2013 lebih baik. Namun meski kondisi lebih baik bukan berarti terjadi nol kematian. “Maksud membaik di sini adalah kondisi kandang lebih baik, makanan lebih baik. Memang tidak 100% baik, tapi ini lebih baik dari pada TPS KSB (pengurus lama),” katanya.

Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan kebutuhan CCTV di Kebun Binatang Surabaya sangat diperlukan. Sehingga dalam waktu dekat, pengadaan CCTV akan diprioritaskan dalam anggaran. Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang menghitung titik-titik mana saja yang nantinya bakal dipasang CCTV.

Petugas Humas KBS Agus Supangkat sebelumnya mengatakan singa tersebut mati bukan karena terkena penyakit, melainkan mati karena lehernya terjerat sling atau tali terbuat dari baja yang digunakan sebagai penarik pintu kandang. “Petugas menemukan singa ini dalam kondisi sudah mati di kandangnya sekitar pukul 07.00 WIB. Kemungkinan singa itu terjerat sling saat malam hari,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya