Keblasuk

Jon Koplo, salah satu siswa SMK di Karanganyar pernah mendengar ada kampus besar di Solo yang berkonsep seperti hutan. Karena penasaran, suatu hari ketika Koplo pulang bermain dari Solo bersama sohibnya, Tom Gembus, Koplo punya gagasan yang ditawarkan kepada Gembus.
“Mbus, ayo mlebu kampus, ethok-ethoke dadi mahasiswa. Paling tidak lihat-lihat dulu suasananya, siapa tahu kita bisa kuliah di sini,” ajak Koplo kepada sohibnya.
“Memang kamu tahu jalannya?” Tanya Gembus.
“Ah, pikir keri, penting isa mlebu.” Jawab Koplo.
Mereka pun masuk dan berlagak seperti mahasiswa. Dengan PD-nya dua cah nggaya ini keliling kampus. Namun celakanya, setelah mubeng munyer dan keblasuk-blasuk ke beberapa fakultas, mereka bingung karena tidak menemukan jalan keluar.
Hampir satu jam Koplo dan Gembus muter-muter di kampus tersebut. Keringat mulai dleweran. Bingung, capek, malu berkumpul menjadi satu. Belum lagi indikator bensin pada speedometer-nya sudah E alias entek. Lagi pula perasaan mereka mulai tidak enak. Banyak anak-anak kampus yang lagi nongkrong mulai memperhatikan dua bocah bingung ini wira-wiri tak tentu arah.
Saking judheg-nya, Koplo terpaksa berhenti untuk bertanya pada mahasiswi-mahasiswi yang pada nongkrong di taman.
“Maaf, Mbak, mau tanya, kalau mau keluar dari kampus ini lewat mana ya?” tanya Koplo sambil ngampet isin.
“Oalah Dik, kalau nggak tahu jalan keluar ya nggak usah masuk saja,” jawab salah satu mahasiswi sambil menertawai mereka bersama teman-temannya, meskipun akhirnya mereka bersedia menunjukkan arah pintu keluar.
Setelah berterima kasih, Koplo dan Gembus pun tancap gas dari tempat itu dengan wajah merah marun karena kisinan.

Anggit Febriani, SMKN 1 Karanganyar.  

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi