SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak bersedih (freepik).

Solopos.com, SOLO — Thailand akan bergabung dengan negara-negara lain yang lebih dulu menerapkan hukum kebiri kimia dalam waktu dekat. Hukuman kebiri kimia tersebut diberlakukan untuk para pelaku kejahatan seksual.

Pelaku dapat memilih kebiri kimia dengan imbalan hukuman penjara yang dipersingkat. Langkah kontroversial ini bertujuan mengurangi tingkat pelanggaran kembali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sesuai undang-undang yang disetujui oleh Senat Thailand pada hari Senin (11/7/2022) lalu, pelanggar kejahatan seks berulang akan dapat memilih untuk menerima suntikan yang untuk sementara akan mengurangi kadar testosteron dan dorongan seks mereka. Harapannya prosedur tersebut dapat menghentikan mereka terlibat kasus kejahatan seks lebih lanjut. Berita selengkapnya bisa dibaca dalam artikel Kebiri Kimia Jadi Jalan Keluar Thailand Atasi Maraknya Kejahatan Seks.

Ekspedisi Mudik 2024

Anak-Anak Tak Bersalah yang Dihukum

Lebih dari 200 pekerja migran asal Indonesia yang berada di sejumlah detensi imigrasi wilayah Sabah, Malaysia, segera dipulangkan ke Indonesia. Pemulangan itu menyusul laporan sejumlah warga negara Indonesia meninggal dunia di fasilitas tersebut.

Baca Juga: Gas Rawa Sangat Potensial Menjadi Sumber Energi Alternatif

Detensi atau tahanan imigrasi di Sabah tak hanya menahan pekerja migran atau buruh migran. Di sana juga ditahan anak-anak para pekerja migran asal Indonesia. Anak-anak yang tak bersalah itu harus “menjalani hukuman” bersama orang tua mereka di tahanan yang tak mengindahkan harkat dan martabat kemanusiaan. Berita selengkapnya bisa dibaca di artikel Anak-Anak Tak Bersalah yang Dihukum.

Kebo Bule Kiai Slamet, Hadiah Paku Buwono II Saat Lari ke Ponorogo

Kebo Bule Kiai Slamet yang dikirab setiap tahun pada malam 1 Suro memiliki beragam versi asal usul, pertama adalah hadiah dari Adipati Surobroto untuk Paku Buwono (PB) II [1726-1749] saat lari ke Ponorogo, dan versi kedua sudah ada sejak zaman Sultan Agung. Sedangkan Babad Solo karya R.M. Said, menyebut leluhur kebo bule adalah hewan klangenan atau kesayangan PB II, sejak istananya masih di Kartasura. Berita selengkapnya bisa dibaca di artikel Kebo Bule Kiai Slamet, Hadiah Paku Buwono II Saat Lari ke Ponorogo.

Baca Juga: Alasan Imigran Indonesia Lebih Disukai Malaysia daripada Imigran China

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya