SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswa (Freepik)

Solopos.com, JOGJA — Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dapat dimaksimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Selama ini program tersebut dinilai belum optimal.

Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y. Sri Susilo mengatakan MBKM bisa dimaksimalkan, mahasiswa tidak harus magang jauh, namun bisa ke perusahaan yang ada di DIY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak hanya itu, tetapi bisa juga masuk ke desa wisata, memberikan pendampingan, pengelolaan dana desa misal, atau masuk ke LSM disitu yang orientasinya mengentaskan kemiskinan. Bisa juga di Desa Wisata, mendukung pengelolaan BumDes,” ucap Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) DIY itu, Rabu (5/1/2022) seperti dilansir Harian Jogja.

Baca Juga: Hantaran dari Solo Pilih Saja I Am in Love Panggang

Susilo mengatakan untuk itu semua perlu adanya kolaborasi, lintas stakeholder. Menurut Susilo potensi SDM di DIY sangat baik, tinggal bagaimana mengorganisir.

“[Tahun] 2022 ini bisa jadi momentum MBKM bisa jadi motor penggerak ekonomi. Ada kekuatan baru di sini, selama ini belum terealisasi,” ucap Susilo.

Ia optimis dengan memaksimalkan program MBKM itu dapat mendukung bangkitnya ekonomi, setelah terdampak pandemi Covid-19 hampir dua tahun. Susilo juga mendorong potensi yang menjadi andalan di DIY, yaitu Pariwisata dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat terus didorong.

Baca Juga: UMKM Optimistis dan Kian Ekspansif di Era Digital

Sebelumnya Plt. Kepala Bank Indonesia (BI) DIY, Miyono optimis untuk pertumbuhan ekonomi di 2022. Melihat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari waktu ke waktu menunjukan tren yang semakin baik. “Kami optimis semakin baik, proyeksi untuk 2022 pertumbuhan ekonomi ya kisaran tengahnya 5,4%. Pertumbuhan di Triwulan I-IV 2021 akan semakin naik di 2022,” ucap Miyono.

Miyono menyebut ada sejumlah faktor yang menopang pertumbuhan ekonomi DIY di 2022 tersebut. Seperti sektor konstruksi, pembangunan jalan tol, termasuk sektor andalan DIY yaitu pariwisata dan Pendidikan diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan tersebut. “Tetapi memang secara ekonomi global, kemungkinan Amerika melakukan Tapering Off, kebijakan tidak atau mengurangi pembelian surat berharga dari pemerintahnya. Namun, sudah disiapkan juga antisipasi. Semoga tidak terjadi,” ujarnya.

Selain itu, diharapkan angka kasus positif Covid-19 tidak melonjak, dan pandemi dapat dikendalikan. Saat ini pun, dinilai pengendalian kasus Covid-19 dan capaian vaksinasi sangat baik, sehingga ekonomi dapat bergerak. Seperti konsumsi meningkat, investasi meningkat, dan wisata mulai bergerak. Diproyeksi untuk 2021 sendiri, pertumbuhan ekonomi DIY bisa diatas 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya