SOLOPOS.COM - Puing-puing rumah pembuatan tahu di Baturetno yang ludes terbakar, Minggu (19/11/2017) dini hari. (Istimewa)

Kebakaran terjadi di rumah industri tahu di Baturetno, Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI — Rumah industri pembuatan tahu di Baturetno ludes terbakar, Minggu (19/11/2017) dini hari. Diduga api berasal dari bara sisa di salah satu tungku pengolahan tahu dekat tumpukan kayu yang belum padam sepenuhnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Baturetno, Teguh Setiyono, mengatakan kepulan asap dari rumah pembuatan tahu di Batu Kidul RT 002/RW 008 Baturetno milik Sutiyem,85, itu diketahui warga sekitar pukul 00.30 WIB. Tak berselang lama, kepulan asap itu berubah menjadi kobaran api.

Rangka atap dan dinding yang terbuat dari bambu dan kayu, membuat api menjadi besar membakar rumah tersebut. Warga yang mengetahui segera berteriak meminta tolong dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

“Salah satu warga langsung meminta bantuan dengan menghubungi petugas pemadam kebakaran,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Satu jam kemudian, petugas kebakaran tiba di lokasi dengan membawa dua mobil pemadam kebakaran. Pemadaman dimulai pukul 01.45 WIB dan api baru bisa dipadamkan pukul 03.00 WIB karena banyaknya bahan yang mudah terbakar di lokasi tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Teguh menegaskan tidak ada orang di dalam bangunan yang terbakar itu. Aktivitas pembuatan tahu tersebut biasanya dilakukan malam hari hingga pukul 22.30 WIB untuk pembuatan, dilanjutkan dini hari mulai pukul 03.00 WIB untuk persiapan dijual ke pasar-pasar.

“Bangunan itu tidak ditempati. Pemiliknya tidur di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi,” imbuhnya.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Wonogiri, Joko Santosa, memperkirakan kerugian material akibat kebakaran itu mencapai Rp100 juta. Barang yang terbakar, antara lain mesin diesel, sepeda ontel, dan bangunan pembuatan tahu.

Dia menduga api berasal dari bara api sisa pembakaran yang belum padam di tungku penggorengan tahu. “Ada tungku yang penggorengan yang sisa apinya belum padam. Lalu menjalar ke tumpukan kayu di dekat tungku itu,” jelasnya.

Dia mengimbau masyarakat memastikan api sudah padam apabila meninggalkan suatu tempat setelah melakukan aktivitas berkaitan dengan api. “Meski sudah memasuki musim penghujan, warga harus tetap berhati-hati ketika melakukan kegiatan yang berkaitan dengan api,” imbaunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya