SOLOPOS.COM - Titik api baru muncul tidak jauh dari permukiman penduduk di sekitar TPA PUtri Cempo, Rabu (11/10). (Indah Septiyaning W/JIBI/Espos)

Solopos.com, SOLO–Warga di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo kian panik menyusul munculnya kobaran api baru tepat tidak jauh dari permukiman, Rabu (11/9/2013). Sementara warga mulai mengeluhkan gangguan pernapasan akibat kebakaran sampah TPA.

Berdasarkan pantauan solopos.com, titik api terlihat menyala tepat di belakang rumah milik Dirah, 70, warga RT001/ RW030 sekitar pukul 10.00 WIB. Kobaran api semakin membesar seiring banyaknya sampah kering di sekitar lokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak tahu kok dengar dari dalam rumah ada suara pletok-pletok. Saya lihat ternyata ada kebakaran baru,” ujar Dirah kepada solopos.com.

Dirah mengaku panik dan langsung meminta tolong warga lainnya untuk memadamkan api. Namun api tidak mampu dipadamkan hingga akhirnya mobil tangki air milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) tiba di lokasi untuk melokalisasi kobaran api.

“Takut nyambar ke rumah. Dekat sekali soalnya dari rumah,” kata Dirah.

Dirah yang rumahnya hanya berjarak tidak lebih 1 kilometer dari TPA Putri Cempo, mengaku tidak mengetahui pasti sumber titik api baru. Menurutnya, sampah TPA mudah terbakar lantaran kondisinya kering pada saat musim kemarau. “Jadi mudah terbakar. Mungkin ada orang yang buang puntung rokok atau sengaja bakar sampah,” kesalnya.

Dirah mengaku mulai mengalami gangguan pernapasan lantaran kepulan asap kebakaran sampah TPA. Bahkan, Dirah menuturkan cucunya yang baru berusia empat juga mengalami gangguan pernapasan.

“Sesak napasnya belum hilang. Saya sampai periksa ke dokter,” katanya.

Senada disampaikan warga lainnya, Painem, 45. Dia mengeluhkan kepulan asap kebakaran sampah TPA yang menyebabkan adanya gangguan pernapasan. Dia berharap kebakaran sampah TPA bisa segera teratasi.

Pengelola TPA Putri Cempo, M. Pramujo mengatakan terus menerjunkan mobil tangki penyemprot milik DKP untuk melokalisasi api. Pramujo mengakui tidak adanya pagar pembatas TPA membuat kebakaran sampah rawan meluas ke permukiman penduduk. Apalagi kondisi wilayah sekitar TPA gersang dan dipenuhi sampah kering.

“Kami hanya bisa melokalisasi saja dengan mobil tangki. Memang jarak TPA dengan permukiman dekat dan tidak ada pagar, jadi kalau kebakaran ya seperti ini. Rawan sekali nyambar ke sana,” ujarnya.

Pramujo meminta warga setempat untuk melaporkan jika muncul kobaran api di sekitar permukiman. Pihaknya segera mengirimkan mobil tangki penyemprot untuk melokalisasi api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya