SOLOPOS.COM - TPA Putri Cempo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO--Kebakaran sampah  di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo meluas mendekati permukiman penduduk. Titik api bahkan mulai menyambar rumput ilalang di pekarangan rumah penduduk sekitar TPA.

Berdasarkan pantauan solopos.com, Selasa (10/9/2013), kepulan asap terlihat membumbung tinggi di sekitar TPA Putri Cempo. Rumput ilalang dekat permukiman penduduk bahkan kondisinya sudah terbakar dan masih terlihat kepulan asap di sana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga RT001/RW030 Randusari, Mojosongo, Dinah, menuturkan titik api kebakaran sampah TPA Putri Cempo sudah meluas dan menyambar hingga permukiman penduduk. Dia menambahkan kondisi pagar bagian belakang rumahnya bahkan sudah ludes kena si jago merah.
“Kami takut saja kalau nanti nyambar ke rumah. Wong pagar belakang rumah saja sudah hangus,” ujarnya.

Dinah mengatakan tiga unit mobil penyemprot air milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) sudah didatangkan untuk memadamkan api. Namun hingga kini kepulan asap masih terus terjadi. Pihaknya khawatir jika api belum benar-benar padam.

“Tanaman di sini kering semua, jadi kalau ada pai ya mudah sekali terbakarnya,” katanya.
Selain mengkhawatirkan ancaman kebakaran, Dinah juga mulai mengeluhkan kepulan asap yang membuat sesak pernafasan. Belum lama ini, Dinah menambahkan salah satu cucunya terpaksa dirawat di rumah sakit lantaran mengalami esak nafas.

Hal senada disampaikan warga RT002/RW030 Randusari, Mojosongo, Tini. Dia bersama warga lain di sekitar TPA khawatir titik api meluas hingga ke permukiman penduduk. Apalagi mayoritas rumah penduduk di lingkungannya digunakan sebagai tempat pengepul sampah TPA. “Takut kalau tidak mati-mati, bisa nyambar ke rumah warga. Di sini kan juga banyak sampah kering jadi mudah terbakar,” ujarnya.

Pengelola TPA Putri Cempo, M, Pramujo, mengaku kewalahan menjinakkan api yang membakar sampah TPA. Hingga kini, imbuh dia, pihaknya belum mampu menjinakkan api yang membakar sampah TPA. Pramujo menuturkan hanya mampu mengendalikan titik api agar tidak meluas.

“Kami kendalikan dengan bantuan tangki pemadam dari DKP [Dinas Kebersihan dan Pertamanan]. Rata-rata per hari tiga tangki air,” katanya.

Diakuinya, sulit untuk memadamkan api lantaran faktor cuaca musim kemarau. Angin yang berhembus sangatlah kencang sehingga titik api sulit untuk dipadamkan. Apalagi ditambah dengan kondisi sampah yang mudah terbakar pada musim kemarau ini. Lahan sampah yang terbakar mencapai dua hektare. “Kami hanya bisa berdoa, semoga hujan lekas turun. Jadi bisa padam otomatis,” tuturnya.

Pramujo meminta seluruh pemulung maupun karyawan TPA Putri Cempo untuk tidak membuang putung rokok sembarangan. Sisa api yang berasal dari putung rokok mampu menyulut kebakaran sampah di TPA. Hal ini mengingat kondisi sampah TPA kering dan mudah terbakar.

Dia mengatakan tidak bisa memantau satu per satu aktivitas di TPA dengan banyaknya jumlah pemulung yang mengais sampah TPA.  “Sebenarnya tidak ada kobaran api, hanya asap yang membumbung tinggi. Tapi kalau dibiarkan terus, titik kebakaran bisa meluas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya