SOLOPOS.COM - Proses pendinginan di toko kimia Bratachem Jl. d. Radjiman Laweyan Solo, Kamis (16/7/2020). (Solopos-Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO -- Pengelola Toko Kimia Bratachem di Jl. dr. Radjiman Laweyan Solo memprediksi kerugian akibat kebakaran Rabu (15/7/2020) malam, mencapai Rp3 miliar.

Kerugian akibat kebakaran di Bratachem Solo cukup besar karena beberapa hari lalu, toko kimia berpusat di Jakarta itu baru saja memperoleh kiriman persediaan barang kimia yang kemudian ikut terbakar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kurang lebih Rp2,5 miliar sampai Rp3 miliar, ada barang datang sebelumnya. Bangunan ini statusnya menyewa, sudah sekitar 11 tahun," kata Kepala Kantor Bratachem Solo, Sadad Kadafi, saat dijumpai wartawan pada Kamis (16/7/2020) siang.

Sadad menyebut menyerahkan seluruh proses pasca-terbakarnya gudang penyimpanan Toko Kimia Bratachem ke Tim Labfor Mabes Polri Cabang Semarang dan kepolisian.

Pasar Harjodaksino Solo Ditutup, Ini Deretan Kuliner Ngangeni di Pasar Ini

Ia menjelaskan menunggu instruksi dari pimpinan Bratachem terkait aktivitas toko ke depan termasuk nasib 16 pegawai toko itu.

Sadad menjelaskan saat terbakar kondisi toko Bratachem Solo sudah tutup dan seluruh pegawai sudah pulang ke rumah. Ia menyebut toko tutup sekitar pukul 16.30 WIB. Sehingga, tidak ada pegawai yang mengetahui lokasi awal api.

Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo menggunakan cairan busa foam untuk memadamkan api yang membakar Toko Kimia Bratachem Solo. Sebab, bahan kimia yang terbakar tidak bisa padam hanya menggunakan air.

Kasus Covid-19 Melonjak Drastis, Wali Kota Solo Buka Peluang Lockdown Lokal

Kasi Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo, Suharyanto, saat dijumpai wartawan di lokasi kejadian pada Kamis mengatakan di salah satu bagian gedung Bratachem terdapat cairan alkohol yang terbakar.

Alkohol Naik Sulit Dipadamkan

Ia menyebut terbakarnya alkohol masuk dalam kelas kebakaran B. Menurutnya, alkohol lebih ringan daripada air sehingga ketika disemprot alkohol itu akan naik sehingga sulit dipadamkan.

"Tadi malam kami juga menggunakan foam agar mengkaver permukaan supaya oksigen tidak bisa masuk sehingga apinya padam. Kalau hari ini kami tidak menggunakan foam karena pendinginan. Secara keseluruhan api sudah padam, tapi sisa asap dan uap panas itu kemungkinan memicu api kecil, kami juga sudah urai pakai gancu," papar dia.

Sebelum Terbakar, Toko Bahan Kimia Bratachem Solo Baru Saja Restock Barang Rp1,5 Miliar

Suharyanto menyebut beberapa anggota Damkar mengalami sesak napas saat memadamkan gedung penyimpanan bahan kimia itu. Berdasarkan informasi yang dia peroleh di dalam gedung berisi HCl, Kaporit, Klorin, dan Citrid Acid.

Menurutnya bahan-bahan kimia itu ketika kena panas akan memuai dan hasil pembakaran membuat sesak napas dan perih di mata. "Kalau penyebab dan lokasi awal nanti dari Tim Labfor," ujar dia.

Ia menjelaskan kondisi anggota Damkar baik-baik saja meskipun sempat mengalami sesak napas. Ia menyebut saat memadamkan api para petugas dilengkapi dengan masker khusus dan tabung oksigen (SCBA).

"Kemarin sistem rolling-an, begitu masuk empat orang nyemprot nanti gantian lagi. Personel yang pusing ke posko kesehatan, diberi oksigen kalau sudah baikan masuk lagi," papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya