SOLOPOS.COM - Dua orang petugas pemadam kebakaran menyeprotkan air ke cerobong AC di bagian atas Minibus Mega Jasa yang terbakar di Jl. Sragen-Ngawi Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Senin (18/4/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kebakaran Sragen, minibus Ponpes Nurul Huda Terbakar di Sambungmacan.

Solopos.com, SRAGEN–Minibus Mega Jasa berpelat nomor AE 7049 M yang biasa untuk mengangkut penumpang para santri Pondok Pesantren Nurul Huda Gondang terbakar saat melintas di Jl. Sragen-Ngawi Desa Banaran RT 020, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Senin (18/4/2016). Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu tetapi kerugian diperkirakan mencapai jutaan rupiah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peristiwa itu bermula saat Koribun, 56, warga Tempursari, Desa Tambakboyo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, membawa bus itu ke bengkel pendingin udara atau air conditioning (AC) di Nglorog, Sragen Kota. Sekitar pukul 10.30 WIB, Koribun mengecek busnya. Dia minta izin pengelola bengkel AC untuk mencoba pendingin udara itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya mengemudikan bus ke arah Ngawi bertujuan untuk mencoba AC sekaligus mengambil tambahan uang. Sesampainya di tikungan Banaran, tiba-tiba kabel AC di bagian belakang korslet. Asap bercampur api mengepul dari bagian belakang bus. Saya berhenti di tepi jalan dan minta bantuan warga untuk memadamkan api,” ujar Koribun saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian, Senin siang.

Bus itu berhenti tepat di depan rumah Mara, 21. Koribun meminta bantuan keluarga Mara untuk memadamkan api dengan air seadanya. “Ya, bapak itu datang dengan meminta air untuk memadamkan api. Awalnya pemadaman api hanya menggunakan ember dan selang kecil. Kemudian ada tentara menghubungi pemadam karena api semakin membesar,” kata Mara.

Sembari menunggu pemadam datang, warga Banaran berusaha memadamkan api. Setelah beberapa menit, tiga unit mobil pemadam kebakaran datang. Asap bercampur api yang menyebul dari bagian belakang bus langsung disemprot. Dalam hitungan detik, api pun padam. Dari tiga unit mobil pemadam kebakaran, hanya satu unit di antaranya yang digunakan petugas. Petugas pemadam memastikan api padam dengan menyemprot pada bagian cerobong AC.

Koribun bersyukur api bisa dipadamkan. Dia belum sempat membayar biaya reparasi AC itu. “Jadi belum sempat saya bayar, kabel AC sudah korsleting. Ya, sudah. Petugas servis AC itu saya minta datang ke Banaran untuk melihat sendiri hasil pekerjaannya. Bus ini memang tidak berpenumpang karena saat uji coba AC,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya