SOLOPOS.COM - Seorang anak melihat rumah Sugihartono yang terbakar di Dusun Jetak I RT 03 RW 02 Sidokarto, Godean, Sleman, Kamis (18/12/2014) pukul 05.00 WIB. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN – Kebakaran terjadi di rumah Sugihartono, 40, warga Jetak I RT 03 RW 02 Sidokarto, Godean, Sleman, Kamis (18/12/2014) pukul 05.00 WIB. Rumah sederhana berikut kios yang digunakan untuk berjualan bensin ludes dilalap api. Selain itu tiga penghuni rumah menderita luka bakar.

Tiga korban adalah Sugihartono sendiri yang menderita luka bakar di lengan kanan. Serta istrinya, Ririn Ismawati, 33, mengalami luka bakar di
kedua kakinya. Selain itu Bagus Arif berumur tiga tahun yang merupakan anak bungsu pasangan ini juga mengalami luka bakar di bagian kepala.
Saat ini keduanya dirawat di RS At-Taurot Seyegan. Sehari-hari keluarga ini menghuni rumah berukuran 4 x 6 meter, sebagian berdinding
tembok kasar bagian belakang bambu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sugihartono menceritakan peristiwa kebakaran berawal saat istrinya sedang menuangkan bensin di luar rumah menggunakan selang kecil.
Kebiasaan yang dilakukan saat pagi hari memang membagi bensin dalam botol ukuran satu liter dan jerigen kecil untuk melayani pembeli. Tetapi
saat menuangkan bensin itu, lanjut dia, istrinya sembari membersihkan sampah di dekat rumah. Bahkan ketika masih berlangsung proses
penuangan bensin dari jerigen ukuran 35 liter ke dalam jerigen kecil kecil, istrinya membakar sampah. Tanpa disadari, di saat sampah sudah
terbakar ternyata jerigen ukuran kecil yang digunakan untuk tuangan bensin penuh. Akibatnya bensin meluap dan disertai dengan uap yang
kemudian menyambar api. Kebakaran pun tak dapat dielakkan.

“Istri di luar dengan anak saya [Bagus Arif], yang menuang istri saya, terus ditinggal membakar sampah karena kalau pagi banyak sampah.
Lupa atau pas teledor, namanya juga halangan. Bensinnya mbludak, kena uapnya,” ujar pria dua anak ini saat ditemui di lokasi kejadian Kamis
(18/12/2014).

Sugi menambahkan saat api sudah membumbung tinggi ia berada di dalam rumah bersama anak pertamanya Bagus Satriyo berumur enam
tahun. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengangkat Bagus Satriyo. Ia menggendong anaknya di tengah kobaran api lalu menjebol dinding
bambu bagian samping kanan rumahnya agar bisa keluar dari lalapan api.

Di tengah rasa gugup dan gemetar berhasil menyelamatkan anaknya. Sugi kembali berusaha masuk ke dalam rumah untuk mengambil sejumlah
uang dan surat berharga yang tersimpan di dalam almari. Tetapi baru beberapa langkah ia sudah tidak kuat karena api terus merembet ke
bagian belakang rumahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya