SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Antara)

Kebakaran Sleman tergolong sering sehingga membutuhkan banyak hidran, namun baru ada tiga unit

Harianjogja.com, SLEMAN-Naiknya angka kebakaran di Kabupaten Sleman belum diimbangi dengan peningkatan sarana prasarana pendukung. Salah satunya hidran sebagai sumber air untuk mengisi truk pemadam ataupun truk tangki.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini Sleman baru memiliki tiga hidran. Tersebar di tiga titik yakni di daerah Maguwoharjo Kecamatan Depok, Samsat Sleman Jl. Magelang dan di depan Kantor Bupati Tridadi, Sleman.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ya paling tidak setiap kecamatan ada hidran,” kata Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Ismu Achmad Widodo, Minggu (20/9/2015).

Baru adanya tiga hidran yang sebagian besar terdapat di ibukota Sleman tersebut, membuat Damkar kesulitan mengisi air. Pasalnya kejadian kebakaran tidak hanya terjadi di kawasan pusat Sleman tetapi sering di kecamatan lain. Sleman timur di Ngemplak, Berbah, dan Kalasan, Sleman barat di Gamping, dan masih banyak titik lainnya.

Atas kondisi itu, Damkar memanfaatkan air yang ada di selokan dan juga telaga. Seperti Selokan Mataram, beberapa embung di Kabupaten Sleman, dan air sungai.

Damkar Sleman juga mengusulkan tandon air di setiap kecamatan. Hal tersebut dapat menunjang kerja pemadam terutama saat stok air di tangki habis. “Sudah kami usulkan tapi belum terealisasi,” kata Ismu.

Saat ini, Damkar Sleman memiliki lima mobil pemadam, dua mobil tangki air dan satu mobil skylight.

Selain hidran dan tandon air, UPT Damkar juga mengalami krisis personil. Idealnya, untuk bertugas di wilayah seluas Sleman, dibutuhkan sekitar 100 personil. Padahal hingga saat ini Damkar baru memiliki 32 personil. Jumlah yang terbatas itu membuat kerja damkar tidak optimal sehingga saat ada kejadian, Damkar Sleman kerap meminta bantuan pada Damkar Kabupaten/Kota terdekat.

Pos Damkar Sleman juga masih terbatas. Saat ini baru satu pos yang ada dan itupun menginduk di kantor BPBD Sleman. “Setidaknya ada enam pos damkar yang tersebar di beberapa daerah rawan kebakaran. Masing-masing pos dilengkapi satu unit mobil damkar dan satu unit mobil tangki air,” kata Ismu menjelaskan.

Sejak awal musim kemarau sekitar Bulan Juli hingga saat ini, tercatat sudah terjadi 40 kejadian kebakaran. Total hingga September ini ada 75 kejadian kebakaran yang menimpa Kabupaten Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya