SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (imdb.com)

Kasus kebakaran yang ditangani Damkar Sleman tersebut tidak hanya terjadi di rumah tetapi juga kendaraan bermotor.

Harianjogja.com, SLEMAN—Sejak awal Ramadan hingga saat ini, tercatat lima kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Sleman. Penyebab terjadinya kasus tersebut didominasi faktor akibat hubungan arus pendek.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Sleman Ismu Ahmad Widodo menjelaskan kasus kebakaran yang ditangani Damkar Sleman tersebut tidak hanya terjadi di rumah tetapi juga kendaraan bermotor.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari kasus kebakaran yang terjadi, Damkar mencatat tidak ada korban jiwa. Jumlah lima kejadian itu menambah puluhan kasus kebakaran yang terjadi sebelum Ramadan. Tercatat lebih dari 30 kasus kebakaran yang terjadi sampai Mei lalu, baik yang berhasil dipadamkan oleh warga maupun yang tidak ditangani oleh petugas Damkar.

“Kalau kasus-kasus sebelumnya disebabkan oleh beragam faktor seperti lilin yang jatuh dan kebocoran gas, lima kasus di bulan puasa terjadi akibat hubungan arus pendek,” ungkap Ismu, Rabu (7/6/2017). Dia berharap warga memeriksa kabel-kabel listrik di rumah atau lokasi usahanya. Termasuk jaringan listrik pada kendaraan.

Ismu juga berharap peralatan listrik yang ada digunakan sesuai kapasitas. “Kebanyakan disebabkan oleh kelalaian manusia. Bisa diantisipasi kalau ada pengecekan jaringan atau peralatan listrik secara rutin,” ucapnya.

Data Damkar Sleman menyebutkan, dari lima kasus kebakaran yang terjadi, tiga kasus di antaranya menimpa kendaraan bermotor. Misalnya sebuah truk pengangkut material terbakar di Watuadeg, Cangkringan pada Senin (5/6/2017) malam. Dugaan sementara kebakaran disebabkan hubungan arus pendek. Total kerugian sekitar Rp50 juta.

Sehari sebelumnya, Minggu (4/6/2017) petang, sebuah kendaraan Sedan Toyota juga terbakar di depan SPBU Sidorejo Kecamatan Godean. Kendaraan milik Arif Kadarusman, warga Canganom, Sumberagung, Kecamatan Moyudan itu diduga akibat korseleting kabel. Kerugian akibat kasus tersebut diperkirakan lebih dari Rp60 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya