SOLOPOS.COM - HarianJogja/Gigih M. Hanafi Petugas memadamkan api yang membakar kios buah di salah satu komplek Pasar Stan, Kelurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman, Selasa (15/3) malam. Sebanyak tiga kios terbakar yang penyebabnya di duga akibat konsleting listrik.

Kebakaran Sleman terjadi di Pasar Stan.

Harianjogja.com, SLEMAN– Sejumlah kios di Pasar Stan yang berlokasi di Jalan Raya Tajem Maguwoharjo, Depok terbakar pada Selasa (15/3/2016) tengah malam. Beruntung api tidak merembet ke kios-kios lainnya di pasar tersebut setelah pasukan pemadam kebakaran berhasil menjinakkan kobaran api.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang buah-buahan dan sayuran asal Ngawi, Prayitno, 41, mengaku akibat kebakaran kios di pasar tradisional milik Pemerintah Desa (Pemdes) Maguwoharjo tersebut, ia tidak bisa berjualan hingga enam hari ke depan karena perbaikan.

“Sebenarnya kios ini bukan punya saya. Saya hanya menitipkan barang-barang di sana. Tapi semua ludes terbakar,” keluhnya di lokasi kejadian.

Dalam sehari, katanya, ia bisa mendulang keuntungan sekitar Rp500.000. Akibat kejadian itu, dia mengaku mengalami kerugian hingga Rp20 juta.

“Kalau ditambah nilai kios semi permanen total kerugian bisa mencapai Rp30 juta lebih,” tuturnya.

Sejatinya, Pemdes Maguwoharjo berencana melakukan penataan terhadap para pedagang dan 109 kios di Pasar Setan. Menurut rencana, penataan pasar seluas 2000 meter tersebut akan dilakukan tahun ini. Namun sebelum penataan dilakukan, tiga kios di pasar tersebut terbakar.

“Sabtu (12/3/2016) kemarin kami sebar undangan untuk musyawarah terkait penataan pasar. Eh Selasa malam justru ada kebakaran,” ujar Kepala Desa Maguwoharjo Imindi Kasmiyanto.

Menurutnya penataan pasar tersebut dinilai penting karena area transaksi pasar tersebut cukup besar. Bahkan, katanya, banyak pedagang yang berasal dari luar Sleman turut berjualan di sana. Lokasinya yang sangat strategis membuat pasar tersebut menjadi sarana yang dinilai penting.

“Kami ingin menatanya karena jumlah pedagang semakin banyak, tidak teratur bahkan meluber ke jalan raya. Kalau ramai jalan bisa macet,” katanya.

Terkait penanganan dua kios yang terbakar, Pemdes akan mengajak musyawarah tokoh-tokoh setempat. Apakah akan diperbaiki saat ini, atau perbaikannya dilakukan dalam proses penataan pasar.

“Dalam menata pasar, kami melibatkan tokoh masyarakat dan pedagang. Semuanya berdasarkan hasil musyawarah,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya