SOLOPOS.COM - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah mengumpulkan data saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di lobi ruang Puntadewa RSJD Solo, Jumat (5/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Aparat kepolisian masih menyelidiki peristiwa kebakaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah atau RSJD Solo yang mengakibatkan dua orang pasien meninggal dunia karena terjebak di ruang isolasi, Jumat (5/8/2022) pagi.

Penyelidikan itu baik terkait penyebab kebakaran maupun ada tidaknya unsur kelalaian dalam penerapan standard operating procedure (SOP) saat kejadian. Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, menyatakan sudah menerjukan tim penyelidik dan tim penyidik dalam musibah kebakaran, Jumat dini hari itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami akan lihat apakah ada unsur kelalaian terkait dengan SOP tugas jaga. Nanti kami akan lihat,” tuturnya di sela-sela mendampingi Tim Labfor Polda Jateng melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran, Jumat siang.

Sejauh ini tim Polresta Solo telah memeriksa lima orang saksi dalam musibah kebakaran di RSJD Solo pada Jumat pukul 03.42 WIB. Lima saksi terdiri tiga petugas jaga saat kebakaran terjadi, seorang petugas sekuriti dan seorang petugas jaga bangsal lain.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran bangsal RSJD yang berlokasi di Kecamatan Jebres pada Jumat pagi diawali suara ledakan. Ledakan itu dibarengi percikan api yang membakar ruang pskiatri dan merenggut dua nyawa pasien rumah sakit tersebut.

Baca Juga 2 Orang Meninggal dalam Kebakaran RSJD Solo, Ganjar: Segera Evaluasi!

Evakuasi Pasien

Saat kejadian, ada tiga perawat yang berjaga malam. Lalu terdengar suara ledakan keras yang berasal dari ruang Puntadewa. Perawat yang mendengar suara ledakan langsung mendatangi Ruang Puntadewa. Saat itu, sudah ada kobaran api dan atap plafon sudah jatuh.

Ketiga perawat langsung berbagi tugas menangani kebakaran di ruang Puntadewa RSJD Solo itu. Salah satu perawat mengevakuasi tujuh pasien yang diikat kaki dan tangannya di tempat tidur. Mereka dipindahkan sementara ke bangsal lain.

Sementara dua perawat lainnya memencet tombol alarm emergency dan berupaya memadamkan kobaran api dengan alat pemadam api ringan (APAR). Namun, upaya pemadaman dengan APAR tak berhasil. Kobaran api kian membesar dan asap hitam memenuhi ruangan.

Baca Juga: Kebakaran RSJD Solo: 2 Pasien Meninggal Terjebak di Ruang Isolasi

Akhirnya, mereka menghubungi pemadam kebakaran Solo. Butuh sekitar sekitar 30 menit bagi tim damkar untuk menjinakkan api. Dua pasien di ruang isolasi gagal diselamatkan.

Ada tiga ruang isolasi yang dibatasi pagar besi. Kedua pasien menempati masing-masing satu ruang isolasi. Mereka kehilangan nyawa di dalam ruang isolasi yang dilalap si jago merah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya