SOLOPOS.COM - Kondisi ruang Puntadewa RSJD Solo yang terbakar dan mengakibatkan dua pasien meninggal dunia, Jumat (5/8/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Dua pasien laki-laki Rumah Sakit Jiwa Daerah atau RSJD Solo di Jebres meninggal dunia lantaran terjebak di ruang isolasi psikiatri Puntadewa saat kebakaran terjadi, Jumat (5/8/2022) pagi.

Kedua pasien itu masing masing berinial YA, 30, titipan dari Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, dan YR, 33, yang berasal dari Kabupaten Blora. Kepala Bagian Umum RSJD Solo, Joko Mulyono, mengatakan kobaran api muncul di Ruang Puntadewa sekitar pukul 03.43 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ruang Puntadewa merupakan ruang khusus bagi pasien akut dengan gejala berat. “Saat kejadian, di ruang Puntadewa ada 18 pasien. Sembilan pasien dirawat di sisi timur, sembilan pasien di sisi barat. Nah, yang terbakar di sisi timur ruang,” katanya saat ditemui wartawan di RSJD Solo, Jumat.

Di ruang sisi timur, tujuh pasien tengah menjalani restrain atau pengikatan di tempat tidur karena gangguan kejiwaannya cukup berat. Mereka gaduh dan gelisah. Sedangkan dua korban meninggal dalam kebakaran RSJD Solo itu berada di ruang isolasi khusus.

Saat kejadian, perawat dan petugas keamanan sudah berupaya memadamkan kobaran api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun kobaran api justru bertambah besar.

Baca Juga: RSJD Solo Terbakar, 2 Pasien Meninggal, Polisi Tunggu Hasil Labfor

“Petugas keamanan langsung menghubungi Pemadam Kebakaran [Damkar] Solo karena kobaran api membesar. Sementara perawat mengevakuasi tujuh pasien yang diikat di tempat tidur ke ruang bangsal lain,” ujarnya.

Nyawa kedua pasien di ruang isolasi tak terselamatkan lantaran menderita luka bakar di sekujur tubuhnya akibat kebakaran RSJD Solo. Saat ini, jenazah kedua pasien dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo.

3 Pasien Terluka

Selain itu, ada dua pasien yang menderita luka berat dan satu pasien menderita luka ringan. Joko menyampaikan kedua pasien yang meninggal belum lama dititipkan di RSJD Solo. “Keduanya masuk RSJD Solo pada akhir Juli. Pagi ini seharusnya menjalani terapi karena kondisi gangguan kesehatan jiwanya cukup berat,” ujarnya.

Baca Juga: Ruang di RSJD Solo Terbakar, 2 Pasien Meninggal Dunia

Disinggung ihwal prosedur darurat di rumah sakit, Joko menambahkan petugas keamanan dan perawat sudah melakukan upaya pemadaman dengan 10 APAR. Hal ini bagian dari standard operating procedure (SOP) di rumah sakit saat kondisi darurat.

“Sudah habis 10 APAR namun kobaran api belum padam. Setelah mobil damkar datang, proses pemadaman cukup cepat, hanya 15 menit-20 menit,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Solo, Sutarja, mengatakan kobaran api berhasil dijinakkan pada pukul 04.30 WIB.

Damkar mengerahkan empat unit mobil untuk memadamkan kobaran api di lokasi kejadian. “Empat unit armada dikerahkan ke lokasi kejadian. Lokasi kejadian cukup dekat dengan pos pemadam kebakaran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya