SOLOPOS.COM - Api di kawasan hutan Gunung Merbabu, Jumat (4/10/2013) malam, tetap membikin warga Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah waswas meskipun Camat Selo, Sumanto, membantah keberadaannya. (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI-Luas kawasan hutan Gunung Merbabu yang terbakar sejak Rabu (24/9/2014) hingga Sabtu (11/10/2014), tercatat mencapai 151,98 hektare.

Sementara itu, jalur pendakian di Gunung Merbabu untuk sementara ditutup hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Koordinator Polisi Hutan (Polhut) Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Wirawan, mengemukakan, hasil perhitungan terhadap lahan hutan yang terbakar selama kurun waktu hingga dua pekan terakhir ini mencapai 151,98 hektare.

Luasan tersebut mencapai kawasan hutan di lima titik, yakni di atas wilayah Jogonayan, Magelang, kemudian Tekelan, Getasan, Pos I dan II di sekitar kawah mati dan pemancar, dan melebar ke leher puncak Sarif, Watu Gubug di Cuntel hingga Gedong, Getasan.

“Yang terbakar meliputi semak belukar, rerumputan kering, anakan pohon, serta pipa saluran air bersih warga dari mata air Klanting yang mengalirkan air ke warga Ngaduman, Getasan, Semarang,” ungkap Wawan, sapaan akrabnya, saat dimintai informasi, Kamis (16/10).

Wawan memastikan kebakaran telah padam sejak Sabtu (11/10) lalu. Upaya pemadaman telah dilakukan petugas BTNGMb, relawan, mapala, TNI, Polri, MPA, dan masyarakat sekitar secara bertahap dengan cara manual menggunakan gepyok, sabit, parang dan melokalisasi titik api.
“Langkahnya, dengan menjauhkannya dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti rumput, semak, anakan pohon. Dengan begitu, api kehabisan bahan bakar dan mati,” imbuh dia.

Sementara untuk aktivitas pendakian ke Gunung Merbabu, Wawan mengatakan sampai kemarin jalur pendakian masih ditutup.

“Kalau kondisinya sudah benar-benar kondusif baru dibuka. Kemungkinan nanti saat musim hujan sudah tiba,” kata Wawan.

Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan kembali, Wawan menegaskan saat ini pihaknya masih mewaspadai berbagai kemungkinan yang memunculkan potensi kebakaran tersebut.

Langkah yang diambil, di antaranya dengan melakukan patroli ke lokasi rawan terbakar.

“Selain itu, kami juga berkordinasi dengan masyarakat sekitar serta MPA [masyarakat peduli api],” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya