SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Backgroundpictures.org)

Kebakaran Jogja terjadi di Kampung Serangan.

Harianjogja.com, JOGJA-Tiga rumah di Kampung Serangan RT 03 RW 01, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan mengalami kebakaran, Selasa (8/8/2015). Diperkirakan kerugian dari peristiwa itu lebih dari Rp80 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun, ketiga rumah itu berhimpitan dengan total luas bangunan 7×12 meter persegi. Kejadian tersebut bermula saat warga melihat asap mengepul dari dapur rumah milik pasangan suami istri, Darminah dan Wakijo, sekitar pukul 08.30 WIB. Tak lama terdengar suara ledakan dari dalam rumah yang diikuti dengan api membesar.

Dua rumah lain milik Joko dan Wahyudi pun ikut terbakar. Warga berusaha untuk memadamkan api dan meminta bantuan pemadam kebakaran. Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan dan akhirnya sekitar satu jam kemudian api berhasil padam. Saat kejadian, Darminah dan Wakijo sedang tidak berada di rumah karena bekerja sebagai penjual bakso tusuk keliling.

“Sewaktu saya pergi, saya sudah cek rumah dan sepertinya kompor sudah dimatikan,” ujar Wakijo yang kembali ke rumahnya setelah api berhasil dipadamkan.

Zaenul, tetangga korban, mengatakan semula tidak ada warga yang menyadari rumah Darminah kebakaran sebab kondisi rumah tertutup rapat. “Baru menyadari setelah ada kepulan asap keluar dari genteng dan warga segera mendekat,” ujarnya.

Warga mendobrak rumah milik Darminah dan sempat mendengar suara ledakan yang diduga berasal dari tabung gas.

Kapolsek Ngampilan Kompol Susilo belum dapat memastikan penyebab kebakaran. Kendati demikian, ia tidak menampik jika informasi sementara yang diperoleh ada kemungkinan api berasal dari kompor gas. “Kami masih melakukan penyelidikan, untuk kerugian juga masih perhitungan sementara sekitar Rp83 juta,” kata Susilo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogja Agus Winarta menyebutkan sejak Januari sampai saat ini telah terjadi 26 kasus kebakaran di Jogja. Diuraikannya, 60% peristiwa kebakaran terjadi di rumah tinggal, sisanya tempat usaha, tempat limbah, mesin mobil, dan lahan kosong. “Penyebabnya karena arus pendek listrik, puntung rokok, lilin, kompor menyala, dan sebagainya,” ujarnya. Menurutnya, potensi kebakaran dapat diminimalkan apabila masyarakat lebih berhati-hati dan teliti dengan keadaan tempat tinggalnya.

Selain membantu pemadaman kebakaran di wilayah Jogja, BPBD Jogja kerap mengirimkan bantuan mobil pemadam kebakaran ke Sleman dan Bantul. Sampai dengan awal September, tutur Winarta, BPBD telah membantu pemadaman kebakaran di 26 lokasi yang berada di dua kabupaten tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya