SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (Backgroundpictures.org)

Kebakaran Jogja yang terjadi Sabtu (8/8/2015) dini hari merupakan tempat makan yang ramai pengunjung.

Harianjogja.com, JOGJA-Kedai Rumah Pohon di Blunyahrejo, Kecamatan Tegalrejo, Jogja, yang ludes terbakar bersama 11 rumah warga merupakan salah satu rumah makan favorit. Rumah makan yang sudah beroperasi sejak enam tahun lalu ini selalu dipenuhi pengunjung, baik warga maupun wisatawan mancanegara.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Rumah makan yang di desain ala suasana desa ini dibangun enam lantai. Hampir semua bangunan Kedai Rumah Pohon ini terbuat dari bambu dan genting anyaman dari daun kelapa. Bahkan dibagian lantai paling atas, merupakan ruang favorit untuk pengunjung, karena bisa menyaksikan suasana kota Jogja, bahkan pemandangan Gunung Merapi bisa terlihat.

Ekspedisi Mudik 2024

Tak heran, pengunjung rumah makan yang hendak naik ke lantai atas ini dikenakan biaya Rp5000. Peengelola rumah makan ini menyediakan berbagai menu makanan dan minuman dengan harga mulai dari Rp15.000-120.000. “Kalau menu andalannya Nasi Gendheng,” kata Ismu Rahman, salah satu juru masak rumah makan tersebut saat ditemui Harianjogja.com.

Menurut Ismu, Kedai Rumah Pohon setiap harinya dikunjungi sekitar 600-700 orang, karena banyak rombongan wisatawan. Bahkan saat bulan puasa, beberapa waktu lalu, omzet harian Kedai Rumah Pohon tidak kurang dari Rp14-16 jutaan. “Jika hari-hari biasa paling Rp7-8 jutaan,” kata Ismu.

Ismu merupakan salah satu dari 25 karyawan Kedai Rumah Pohon yang sudah bekerja sejak kedai tersebut dibuka 2009 lalu. Keterangan Ismu ini diamini oleh penjaga bar kedai tersebut, Yayan Subastiyan, 21. menurut Yayan, kedai Rumah Pohon berencana membuka cabang di wilayah Turi, sebelum bencana kebakaran terjadi.

Saat kebakaran terjadi, Ismu dan Yayan ikut menyaksikan bagaimana api melahap bangunan kedai dan 11 rumah warga. Saat ini keduanya masih fokus membantu pemilik Kedai Rumah Pohon membersihkan puing-puing.

Sementara itu, Bambang Sadewa, selaku pemilik Kedai Rumah Pohon, masih terlihat shock atas kebakaran yang menimpa kedainya. Saat kejadian dia sedang tidur di rumah tepat di samping kedainya. Hingga Sabtu, sore, sejumlah keluarga dan kolega Bambang terus berdatangan memberikan support.

Kepolisian Resort ota Jogja masih melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Polisi juga tengah berkoordinasi dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk menyelidiki kebakaran tersebut. Kanit Reskrim Polsek Tegalrejo, Iptu Mahmudi menduga penyebab sementara kebakaran karena korsleting listrik di ruang bar, yang ada disisi utara kedai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya