SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Kebakaran yang meludeskan dua rumah di Dukuh/Desa Pare, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (14/10/2020) pagi, ternyata bermula dari api lampu sentir. Sentir itu dipakai untuk menerangi kuburan ari-ari bayi yang baru lahir.

Kapolsek Mondokan, Iptu Sigit Sudarsono, mengatakan kebetulan cucu pemilik rumah baru berusia beberapa hari. Dalam budaya Jawa, ari-ari dari bayi biasa dikubur di sekitar rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagian atas kuburan ari-ari itu diberi lampu sentir yang biasa berbahan bakar minyak tanah. Nyala api dari lampu sentir itu dipercaya bisa menerangi sekaligus menghangatkan ari-ari bayi.

Mantap! Siswa SMAN 1 Polanharjo Klaten Bikin Wastafel Otomatis dengan Panel Surya

"Tanpa disengaja, lampu sentir itu tersenggol oleh Pak Parli yang menjadi menantu dari Pak Parno. Api dari lampu sentir itu kemudian mengenai BBM yang berada tak jauh dari lokasi. Itu sebabnya, api begitu cepat membesar dan sulit untuk dipadamkan," ujar Iptu Sigit Sudarsono kepada Solopos.com, Rabu (14/10/2020).

Parli memang dikenal sebagai tengkulak BBM. Setiap pagi, ia membeli BBM di SPBU lalu menjualnya lagi kepada para pengecer.

Nahas bagi Parli, ia tak sengaja menyenggol lampu sentir yang dipakai untuk menerangi kuburan ari-ari anaknya yang baru lahir. Saat api itu menyambar BBM daganganya, Parli berusaha memadamkannya. Namun, ia justru mengalami luka bakar hingga harus dilarikan ke puskesmas setempat.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Pak Parli selamat meski terluka pada lengannya. Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir Rp200 juta," papar Kapolsek.

Lalap 2 Rumah

Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melanda dua unit rumah milik Parno Yatin, 45, dan Suwarno, 35, warga Dukuh/Desa Pare, RT 10, Mondokan, Sragen, Rabu (14/10/2020) pukul 06.15 WIB. Saat itu, warga sekitar sempat mendengar suara letupan dari rumah Parno Yatin.

Warga sekitar kemudian berusaha memadamkan api dengan peralatan sederhana. Akan tetapi, api dengan cepat membesar karena sebagian besar konstruksi rumah terbuat dari kayu.

Usai Mahasiswa Demo, Kapolres Ajak Ketemuan BEM Perguruan Tinggi di Klaten

Tak mampu memadamkan api secara manual, warga kemudian menghubungi Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar). Tiga unit mobil damkar dikerahkan menuju lokasi kebakaran di Mondokan.

Namun, akses jalan yang sempit menuju rumah yang terbakar menjadi kendala tim bisa merespons kebakaran lebih cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya