SOLOPOS.COM - Jaiman, 68, petani padi di utara gudang pabrik Kiky sedang meninjau sawahnya yang terkena abu kebakaran, Minggu (2/8/2015). (Kharisma Dhita Retnosari/JIBI/Solopos)

Kebakaran Boyolali yang menimpa pabrik Kiky membuat petani tembakau khawatir.

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah petani tembakau di seputar kompleks pabrik buku PT Solo Murni (Kiky) di jalan Solo-Semarang mengkhawatirkan anjloknya harga jual daun tembakau.  Hal itu lantaran paparan abu kebakaran yang rata menutupi tanaman tembakau di area persawahan utara kompleks pabrik itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pabrik buku tersebut berlokasi  di timur pertigaan Desa Bangak, Banyudono, Boyolali, Jumat (31/7/2015) malam. Salah seorang petani tembakau asal Desa Batan, Yoto, mengungkapkan kegelisahannya akan nasib harga jual panen tembakau yang dia tanam di lahan seluas 5.000 meter persegi miliknya.

Para petani khawatir tanaman tembakau yang berusia satu sampai dua bulan panen tersebut akan turun kualitasnya. Yoto menjelaskan titik-titik abu tidak dapat hilang dengan mudah karena karakter daun tembakau yang lengket.

“Saya sudah coba siram air dengan ember, tapi tidak mudah karena lengket. Kalau seperti ini harganya bisa turun. Satu patok [2.500 meter persegi] bisa menghasilkan sekitar lima ton tembakau basah. Harga jual normalnya Rp3.500 per kilogram. Kalau rusak seperti ini bisa turun Rp2.000 per kilogram,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (2/8/2015) siang.

Dia menambahkan jika petani membersihkan dengan pompa, kualitas daun tembakaunya akan jauh menurun.  Tak hanya petani tembakau, keresahan juga dialami petani padi.

Jaiman, 68, petani padi, mengeluhkan sekitar 5.000 meter persegi tanaman padi miliknya mengering akibat panas dari abu kebakaran. Dia mengatakan kerugian yang diderita jika dihitung sampai panen mencapai sekitar Rp10 juta.

“Saya mau melaporkan ke kepala desa. Setidaknya saya mau minta kepastian apakah sawah saya bisa diganti rugi atau tidak. Kalau tanaman padinya sudah besar tidak masalah, ini punya saya masih tanaman muda,” kata dia saat dijumpai Espos di sawah miliknya yang terletak tepat di sebelah utara gudang pabrik Kiky, Minggu.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya