SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan kebakaran (JIBI/Solopos/Dok.)

Kebakaran Boyolali, kemarau basah tak signifikan terhadap penurunan kasus kebakaran.

Solopos.com, BOYOLALI–Kasus kebakaran di Boyolali tahun ini masih cukup tinggi. Kemarau basah tahun ini tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan kasus kebakaran di Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sepanjang 2016 hingga September ini, Unit Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mencatat sudah ada 35 kasus kebakaran. Mayoritas kebakaran menimpa rumah di pemukiman yang disebabkan karena penghuni lalai meninggalkan nyala api pada kompor maupun korsleting listrik.

Kasi Kedaruratan BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, menyampaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kasus kebakaran tahun ini menurun tapi tidak signifikan. “Kalau periode sama tahun lalu ada 45 kasus kebakaran, tahun ini sudah 35 kasus kebakaran. Masih cukup tinggi, padahal tahun ini nyaris tidak ada musim kemarau,” kata Kurniawan, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (28/9/2016). Pada beberapa kasus, kebakaran justru terjadi di tengah rintik hujan.

Sepanjang tahun lalu, ada 58 kasus kebakaran. Dia berharap tidak ada lagi kasus kebakaran yang terjadi akibat kelalaian masyarakat apalagi yang sampai berakibat fatal.

Tingginya kasus kebakaran berdampak pada membengkaknya anggaran operasional pemadam kebakaran. Dia menjelaskan, untuk setiap kali operasional pemadaman, anggaran yang diperlukan sudah dialokasikan senilai Rp1 juta. Padahal, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali hanya mengalokasikan anggaran operasional untuk pemadaman kebakaran sebanyak 40 kejadian. “Kalau ada lebih dari 40 kejadian, biaya operasional ditanggung BPBD sendiri.”

Menurut Kurniawan, berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Boyolali termasuk wilayah dengan level sedang untuk potensi bencana kebakaran. Dia mengimbau masyarakat lebih barhati-hati terutama mengantisipasi bencana kebakaran.

Saat ini, Unit Pemadam Kebakaran memiliki enam armada pemadam kebakaran namun hanya empat kendaraan yang dioperasikan. Satu mobil Damkar dalam kondisi rusak berat dan sedang dalam perbaikan sedangkan satu mobil lainnya rusak parah dan tidak bisa difungsikan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya