SOLOPOS.COM - Petugas mengganti jaringan kabel terbuka dengan kabel tertutup di simpang Manahan, Solo, Rabu (5/3). Penggantian tersebut dilakukan agar jaringan listrik lebih aman dan tahan terhadap cuaca buruk. (Dok/JIBI/Solopos)

Kebakaran di Boyolali kali ini memang tidak menghanguskan bangunan, namun terjadi di dalam perangkat elektronik.

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah perangkat elektronik warga dua kampung di Desa Gladaksari, Kecamatan Ampel, Boyolali, tiba-tiba meledak pada Sabtu (27/6/2015) siang. Diduga, kejadian itu akibat kelalaian petugas Biro Teknik Listrik (BTL) CV Jaya Mandiri dalam penambahan jaringan listrik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang warga RT 003/ RW 002 Dukuh Getasari, Yanto, 50, mengatakan warga tak pernah mendapatkan pemberitahuan resmi terkait aktivitas penambahan jaringan listrik di kampungnya. Pada hari itu, sejumlah perangkat elektroniknya meledak. Beruntung arus listrik kemudian terputus.

Siang hari, saat listrik kembali menyala, sebuah TV, satu VCD player, serta sebuah laptop miliknya tak lagi dapat difungsikan seperti sedia kala. Bau gosong masih tercium dari dalam sejumlah perangkat elektronik tersebut.

“Saya baru saja pulang dari Surabaya. Awalnya tidak tahu ada kejadian sampai tetangga sebelah panik teriak-teriak TV nya mbledos sampai mengepulkan asap, ternyata TV, DVD, dan laptop saya di dalam rumah juga mbledos [meledak],” ungkap dia saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Sabtu siang.

Lebih lanjut Kepala Desa Gladaksari, Kecamatan Ampel, Boyolali, Edy Suryanto, mengatakan kejadian meledaknya sejumlah perangkat elektronik warga terjadi di dua dukuh, yakni dukuh Getasari dan Dukuh Petet. Menurutnya, petugas BTL CV Jaya Mandiri menampik kejadian meledaknya sejumlah perangkat elektronik warga akibat kesalahan teknis petugas.

Pihak BTL hanya meminta pemdes menghubungi PLN untuk mengecek kebenaran penyebab meledaknya perangkat elektronik warga tersebut. Dia belum dapat memastikan apakah BTL CV Jaya Mandiri siap menanggung dan mengganti semua kerugian yang dialami warga. Namun terkait perbaikan jaringan listrik, seluruhnya akan diambil alih oleh PLN Boyolali.

“Sabtu kemarin, muspika kecamatan juga sudah mengecek. Kami langsung melaporkan ke pusat di Semarang, katanya akan mengirim tim teknis dari Boyolali untuk mengecek. Tapi sampai sekarang yang datang hanya dari PLN Pos Ampel yang meminta kami untuk mendata warga yang dirugikan sekaligus nomor pelanggannya,“ kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (28/6/2015) pagi.

Dia mengatakan aktivitas pemasangan tambahan jaringan oleh BTL CV Jaya Mandiri yang beralamat di Kecamatan Ceper, Klaten, telah berjalan hampir satu bulan. Selama itu pula, secara bergiliran sejumlah wilayah kerap mengalami pemadaman listrik dari sekitar pukul 09.00 WIB-17.00 WIB.

Sementara itu, Ketua RW 002 Dukuh Getasari, Purwanto, 47, mengatakan hingga Minggu, sejumlah pelanggan PLN yang mengalami kerugian telah terdata. Menurut Purwanto, saat kejadian voltase naik di atas ambang batas, di atas 240, sehingga memicu meledaknya perangkat alat eletronik.

“Yang jelas telah terjadi lonjakan voltase. Nah, penyebab melonjaknya apa, itu yang belum diketahui. Nanti PLN yang akan mengkomunikasikan dengan CV,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya