SOLOPOS.COM - Ekskavator sedang membongkar tembok dan reruntuhan material yang masih mengandung bara api di pabrik buku Kiky, Bangak, Banyudono, Boyolali, Minggu (2/8/2015). (Kharisma Dhita/JIBI/Solopos)

Kebakaran di Boyolali paling besar tahun ini yang melanda pabrik buku Kiky belum sepenuhnya padam.

Solopos.com, BOYOLALI — Kebakaran pabrik buku Kiky (PT Solo Murni), jalan Semarang-Solo, timur pertigaan Bangak, Banyudono, Boyolali, yang menghanguskan 6 ruang di lima gudang sejak Jumat (31/7/2015) malam lalu, belum sepenuhnya padam hingga Minggu (2/8/2015) sore. Akibatnya, penyelidikan terhadap penyebab kebakaran belum dapat dilakukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di lokasi pada Minggu (2/8/2015) sekitar pukul 15.00 WIB, sejumlah mobil pemadam kebakaran masih lalu-lalang. Dari sebelah utara kompleks pabrik, asap tebal masih sesekali membubung tinggi saat ekskavator yang dioperasikan sejak Sabtu (1/8/2015) sore membongkar reruntuhan salah satu gudang yang terbakar.

Bau gosong masih tercium sepanjang radius 500 meter dari lokasi kejadian. Sejumlah warga masih berkumpul menyaksikan lokasi dari kejauhan. Sesekali abu masih beterbangan membawa asap tebal ke udara.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, mengatakan karena api belum sepenuhnya padam, hingga Minggu sore penyidikan belum dapat dilakukan. Pihak kepolisian baru dapat melakukan penyidikan setelah api benar-benar 100% berhasil dipadamkan.

“Kami masih menunggu sampai api benar-benar clear padam, baru bisa olah TKP. Sampai sore ini proses pemadaman masih terus dilakukan, belum bisa dipastikan sampai kapan. Kami menunggu konfirmasi juga dari pihak damkar. Sementara satu unit backhoe dioperasikan untuk mempermudah pemadaman,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu sore.

Salah seorang petugas keamanan pabrik buku Kiky, PT Solo Murni, Purwanto, 31, mengatakan meski secara kasat mata nyala api sudah padam, di sejumlah sudut titik bara api masih menyala dan berpotensi membesar jika angin berhembus kencang.

Ketika disinggung soal penyebab kebakaran, Purwanto tidak banyak memberikan penjelasan, diduga akibat korsleting, namun itu belum pasti. “Sekarang tinggal sisa-sisanya saja. bagian depan, belakang, sudah aman. Karena yang terbakar itu gudang dengan tumpukan rol-rol an setinggi plafon, jadi baranya masih ada,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di depan lokasi pabrik Kiky, Minggu.

Salah seorang warga, Yani, 34, mengatakan pada Sabtu (1/8/2015) malam nyala bara api dari bongkahan material reruntuhan gudang masih jelas terlihat. Sementara itu pihak damkar hingga Minggu sore belum dapat dihubungi untuk dimintai konfirmasi.

“Iya jelas sampai sekarang masih kemebul, lha wong semalam saja api sudah tidak kelihatan tapi baranya masih nyala,” kata Yani saat dijumpai Solopos.com di warung kelontongnya di seberang utara gudang pabrik Kiky, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya