SOLOPOS.COM - Api menghanguskan bangunan gudang PT Solo Murni yang memproduksi buku tulis Kiky di Desa Bangak , Banyudono, Boyolali, Jumat (31/7/2015) malam. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Kebakaran Boyolali terjadi di Pabrik Kiky, Bangak, Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Kebakaran Boyolali terjadi di pabrik buku Kiky, jalan Semarang-Solo, Bangak, Boyolali, Jumat (31/7/2015) malam. Hingga Sabtu (1/8/2015) malam, api belum sepenuhnya padam. Hingga Sabtu siang, padahal sudah 300 tangki air digunakan untuk memadamkan api.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, hingga Sabtu (1/8) sore, kebakaran yang terjadi di pabrik yang berlokasi di jalan raya Semarang-Solo, tepatnya di sisi timur pertigaan Bangak, Banyudono, Boyolali, ini belum bisa dipadamkan.

Ekspedisi Mudik 2024

Hampir 20 jam, api masih terlihat membara dari dalam pabrik. Bahkan, jumlah bangunan yang terbakar sudah mencapai enam gudang. Api yang mengamuk sejak Jumat malam masih berkobar setidaknya di empat gudang bahan baku kertas.

Mobil pemadam kebakaran  terus bekerja memadamkan api. Seharian, suara sirene mobil pemadam kebakaran masih terdengar berlalu lalang mengambil air ke Umbul Pengging.

Sisa Kertas

Sisa-sisa kertas terbakar juga terlihat beterbangan hingga menyelimuti tanaman tembakau milik warga. Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Boyolali juga terlihat masih berjaga mengatur lalu lintas di pertigaan Bangak dan di depan pabrik agar kendaraan yang melintasi jalur utama Semarang-Solo itu tidak mengganggu mobil pemadam kebakaran yang masih sibuk keluar masuk pabrik.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan mobil pemadam kebakaran yang sudah dikerahkan mencapai 25 unit dari Boyolali, Solo, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Salatiga, Semarang, serta mobil tangki milik PMI dan PDAM.

“Hingga pukul 13.00 WIB ini [kemarin], setidaknya sudah habis 300 tangki air untuk memadamkan api tetapi ada sekitar empat gedung yang masih diamuk api,” kata Yoyok, sapaannya.

Tim pemadam kebakaran menemui beberapa kendala di antaranya tembok yang tinggi dan tidak bisa roboh serta merta. Di dalam gedung juga terdapat puluhan ribu gulungan kertas yang sangat padat.

Gulungan kertas itu ditumpuk membentuk pilar-pilar. Kondisi ini membuat air pemadam kebakaran kesulitan menjangkau titik api.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya