SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Desa Gudangharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri tengah mencari sejumlah hewan laut yang akan digunakan untuk lauk makan, Sabtu (29/5/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com,WONOGIRI — Paranggupito merupakan satu-satunya kecamatan di Wonogiri yang mempunyai pantai. Warga sekitar pantai memanfaatkan momen pantai surut untuk mencari laik pauk.

Di Paranggupito ada 18 pantai yang tersebar di tiga desa. Sebanyak 13 pantai berada di Desa Gunturharjo, satu pantai di Desa Gudangharjo dan empat pantai di Desa Paranggupito.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat Solopos.com mengunjungi Pantai Nampu di Desa Gunturharjo, Sabtu (29/5/2021), tepatnya pukul 16.00 WIB, puluhan warga sekitar pantai itu, baik perempuan maupun laki-laki, tengah mencari sejumlah hewan laut yang bisa dimakan.

Baca juga: Daftar 18 Pantai Perawan di Wonogiri, Yok Gasss..

Mereka rata-rata warga membawa ember untuk wadah tangkapan. Adapun hewan laut yang ditangkap antara lain ikan, kerang, lobster dan lain lainnya. Ikan dan lobster dicari dengan cara memancing. Sedangkan kerang dicari secara manual menggunakan tangan.

"Kalau saya ini mancing ikan tawas. Seng pados kerang tiang wedok [Yang cari kerang orang perempuan]" kata warga Dusun Dringo, Desa Gunturharjo, Gunawan, saat ditemui Solopos.com di kawasan Pantai Nampu, Sabtu.

Baca juga: Selain Mbok Cimplek Jatipuro, Ini 4 Kuliner Ayam Panggang Paling Enak di Soloraya

Mancing untuk Dimakan Sendiri

Kondisi air laut di Pantai Nampu yang sedang surut dimanfaatkan warga Paranggupito untuk mencari lauk pauk. Jika air laut sedang pasang, tidak ada warga yang mencari ikan maupun kerang, sehingga tidak setiap hari warga mencari tangkapan di pantai.

Menurut Gunawan, rata-rata hasil tangkapan baik ikan maupun kerang tidak dijual, melainkan untuk kebutuhan pribadi. Warga sekitar memanfaatkan hasil tangkapan untuk dijadikan lauk.

"Hasil tangkapan dibuat makanan sehari-hari. Andalan orang sini kerang itu, enak kalau dimasak. Biasanya disayur, dioseng, disambal atau dibikin kaya sate itu," ungkap dia.

Baca juga: Top 3 SMAN Terbaik di Wonogiri

Gunawan mengaku, tangkapannya pada hari itu (Sabtu) kurang baik dan tidak memuaskan. Padahal satu hari sebelumnya, hanya dalam waktu singkat bisa mendapatkan sembilan ekor ikan tawas.

"Memang beja-bejanan [untung-untungan]. Kadang dapat banyak, kadang sedikit. Selain itu kan air pantai tidak surut setiap hari. Kalau dulu saya juga cari kerang, tapi saat ini mancing saja. Lebih suka mancing," ujar dia.

Saat air laut surut, lanjut Gunawan, tidak hanya dimanfaatkan warga untuk mencari tangkapan di tepi pantai Parangggupito. Namun sejumlah warga yang mempunyai perahu juga berlayar. Sasaran yang didapatkan yakni lobster, ikan tongkol dan lain-lain.

"Tradisi mencari tangkapan ikan, kerang dan sejenisnya di laut sudah sejak dulu. Namun memang untuk lauk makan sehari-hari, tidak dijual. Biasanya kalau sering itu waktu musim kemarau, hasilnya lebih banyak," kata Gunawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya