Solopos.com, SUKOHARJO — Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menonton film dokumenter tentang eks napi terorisme atau napiter saat mengunjungi The Park Mall, Solo Baru, Sukoharjo, Selasa (26/10/2021). Ganjar didampingi Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, sejumlah camat, dan eks napiter, Jack Harun.
Mereka langsung naik eskalator menuju bioskop Cinema 21. Orang nomor satu di Pemprov Jawa Tengah itu hendak nonton bareng film dokumenter bertajuk The Mentors. Film yang diproduksi ruangobrol.id itu mengisahkan perjalanan hidup beberapa eks napiter setelah keluar dari penjara.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Film The Mentors bagian dari edukasi kepada masyarakat. Masyarakat berperan penting memberikan peluang atau kesempatan serta merangkul eks napiter agar mereka tak kembali ke kelompoknya,” kata Ganjar kepada wartawan, Selasa.
Baca Juga: Bupati Sukoharjo: Kartu Vaksin seperti KTP, ke Mana pun Wajib Dibawa
Banyak pesan positif yang disampaikan lewat film dokumenter berdurasi sekitar 45 menit tentang eks napiter yang ditonton Ganjar di bioskop wilayah Sukoharjo tersebut. Salah satunya program penguatan rukun tetangga/rukun warga (RT/RW) dan transformasi para eks napiter untuk berperan aktif di masyarakat.
Peran aktif itu khususnya dalam upaya pencegahan persebaran paham terorisme dan radikalisme. Hal itu bagian dari proses reintegrasi eks napiter setelah bebas dari penjara dan kembali ke keluarga dan masyarakat.
“Program pencegahan radikalisme harus dilakukan secara terus menerus terutama di sekolah. Guru-guru harus diingatkan untuk mendidik budi pekerti kepada para siswa. Film ini menjelaskan secara enteng peran masyarakat menerima kembali para eks napiter di lingkungan,” ujarnya.
Baca Juga: Tingkat Kunjungan Bioskop di Solo Baru Sukoharjo Berangsur Pulih
Menyokong Upaya Reintegrasi
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, saat mendampingi Ganjar mengatakan film The Mentors menitikberatkan pada dua tokoh eks napiter yang menjadi credible voices yakni Arif Budi Setyawan asal Jawa Timur dan Machmudi Hariono alias Yusuf asal Jawa Tengah.
Salah satu lokasi pengambilan gambar di Desa Payung, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Pemerintah desa juga ikut menyokong beragam upaya reintegrasi para eks napiter dengan mendorong melakukan kegiatan-kegiatan positif.
“Upaya reintegrasi sosial tak hanya tanggung jawab para eks napiter melainkan masyarakat hingga lingkup RT/RW. Pemerintah desa juga ikut membantu proses reintegrasi tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Duh! 2 Desa di Sukoharjo Masih Krisis Air Bersih Meski Sudah Hujan
Di Sukoharjo, jumlah eks napiter yang telah menghirup udara bebas sebanyak 29 orang. Sementara jumlah napiter yang masih menjalani hukuman di dalam penjara sebanyak enam orang.
Angka tersebut tergolong tinggi di wilayah Soloraya. Karena itu, Polres Sukoharjo merangkul seluruh elemen masyarakat untuk membantu upaya reintegrasi sosial eks napiter dan mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
