SOLOPOS.COM - Pemancing kembali meramaikan kawasan Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Senin (1/6/2020). (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Setelah sempat vakum selama dua bulan, kawasan Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat mulai diramaikan para pemancing. Pemancing wajib mengenakan masker dan menjaga jarak demi mencegah penularan Covid-19.

Salah satu pemancing, Purwono, 35, mengatakan selama dua bulan terakhir kawasan Rawa Jombor sepi pemancing. Hal itu menyusul petugas yang kerap berdatangan ke kawasan rawa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mau memancing tidak nyaman. Satu jam memancing sudah ada petugas yang datang ngoprak-oprak. Daripada nekat mancing, lebih baik saya mencari lokasi baru di sungai [dekat Rawa Jombor],” kata warga Kecamatan Ngawen itu saat ditemui Solopos.com di Rawa Jombor, Senin (1/6/2020).

Namun, selama sepekan terakhir para pemancing mulai berdatangan dan meramaikan kawasan Rawa Jombor. Purwono pun kembali memancing di kawasan Rawa Jombor.

Ekspedisi Mudik 2024

Ada Teror Terhadap Tenaga Kesehatan di Sragen, Begini Respons Bupati

“Saya memancing lebih karena hobi. Bisa menjadi hiburan. Harapan saya semoga pandemi Covid-19 cepat-cepat berlalu,” kata dia.

Salah satu pemilik usaha pemancingan, Siti, 50, mengaku baru buka usahanya sejak Minggu (31/5/2020). Hal itu menyusul para pemilik usaha pemancingan serta warung apung lainnya di kawasan rawa itu mulai membuka usaha mereka seiring ada kabar tentang kenormalan baru.

Tertib Protokol Kesehatan

Siti mengatakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tetap diterapkan. Para pemancing yang datang ke usahanya wajib mengenakan masker. “Saya berikan masker gratis ketika ada pengunjung yang tak membawa,” kata Siti.

Selain itu, Siti mewajibkan para pengunjung di tempat usahanya mencuci tangan mereka menggunakan sabun di air yang mengalir sebelum memasuki lokasi pemancingan. Pemancing juga diminta menjaga jarak.

”Saya batasi agar pengunjung itu berjarak sekitar 2-3 meter. Kalau ada yang berdekatan, saya ingatkan. Pengunjung juga saya batasi. Per hari itu sekitar 15 orang hingga 20 orang saja. Selama ini saya juga sering menyemprot disinfektan [di tempat pemancingan] terkadang dua hari sekali atau tiga hari sekali,” kata dia.

15 Provinsi Tanpa Tambahan Kasus Positif Covid-19 Pada 1 Juni, Ini Daftarnya

Siti menuturkan sekitar dua bulan terakhir para pengusaha pemancingan serta warung apung di Rawa Jombor vakum alias tutup. Mereka mulai kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama yang menggantungkan ekonomi keluarga dari usaha di Rawa Jombor.

“Kami berharap [pandemi Covid-19] cepat berlalu dan aktivitas masyarakat kembali normal dan otomatis perekonomian normal lagi,” kata dia.

Bukan Kewenangan Desa

Kepala Desa (Kades) Krakitan, Nurdin, mengatakan selama ini pemerintah desa melalui Satgas Covid desa kerap memberikan imbauan kepada para pemancing atau pun warga yang berkerumun di kawasan Rawa Jombor. Imbauan itu minimal menjaga jarak dan mengenakan masker. Kepolisian dan Satpol PP juga kerap menggelar operasi di kawasan rawa tersebut.

Nurdin mengatakan kawasan rawa kembali diramaikan pemancing sejak empat hari terakhir. “Kewenangan desa sebatas memberi imbauan agar tetap mematuhi aturan menjaga jarak dan mengenakan masker. Kami tidak memiliki kewenangan terkait pengelolaan rawa tersebut,” jelas dia.

30 Sepeda Motor Disita Polisi Di Tawangmangu Karanganyar, Kenapa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya