SOLOPOS.COM - Salah satu gang di kawasan indekos sekitar kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Jebres, Solo, Minggu (13/11/2022) malam. (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Wilayah Kentingan, Jebres, menjadi salah satu kawasan paling ramai dengan banyaknya indekos mahasiswa di Kota Solo. Maklum, wilayah itu, terutama Ngoresan, berada tepat di belakang dua perguruan tinggi negeri (PTN), yakni Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Banyak spot tempat menongkrong atau tongkrongan yang menjadi jujugan mahasiswa untuk mengerjakan tugas atau sekadar melepas penat setelah aktivitas perkuliahan di kawasan tersebut. Para mahasiswa dari luar kota biasanya tinggal di rumah indekos atau kontrakan.

Meskipun ada juga mahasiswa yang tinggal bersama saudara atau berbagi kamar dengan teman yang juga pendatang. Kalangan mahasiswa biasanya gemar menongkrong di luar bersama teman kuliah atau organisasi.

Selain itu, banyak pula mahasiswa yang mengerjakan tugas kelompok di luar sembari berkumpul bersama teman-teman. Mereka bisa menghabiskan waktu selama berjam-jam di lokasi seperti warung makan indomie atau warmindo, kafe, foodcourt, hingga taman kota.

Menjamurnya tempat nongkrong bagi mahasiswa tampak jelas di belakang pintu gerbang kampus UNS Solo, tepatnya di sepanjang Jl Surya Utama dan Jl Halimun. Namun, belakangan ini tempat menongkrong favorit di lingkungan indekos mahasiswa sekitar kampus UNS Solo itu relatif lebih sepi pada malam hari.

Baca Juga: Cerita Pemilik Indekos Jaga Keamanan dan Hadapi Tingkah Aneh Mahasiswa di Solo

Hal itu terutama sejak marak kasus kriminalitas yang membuat kawasan itu dirasa tidak lagi aman dalam sebulan terakhir. Sebagian mahasiswa mengurangi waktu menongkrong di luar malam hari dengan banyaknya cerita mengenai tindak kriminalitas yang kerap mengincar kawasan tersebut.

Nongkrong untuk Cari Wifi

Seperti diberitakan sebelumnya, banyak laporan terkait tindak kriminalitas seperti pencurian, pelecehan seksual, penguntitan hingga teror yang dialami mahasiswa di lingkungan indekos kawasan Jebres, Solo. Polisi juga sempat menangkap seorang laki-laki yang membuat resah karena berkeliaran membawa senjata tajam.

kawasan indekos mahasiswa UNS Solo
Kompleks Kampus ISI Solo yang kerap jadi jujugan mahasiswa untuk menongkrong sore hingga malam hari. Foto diambil November 2022. (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Belakangan diketahui pria tersebut ternyata memiliki kebutuhan khusus sehingga kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke keluarganya. Beberapa mahasiswa memang tidak merasa terganggu dengan berbagai laporan tersebut dan meneruskan kebiasaan menongkrong hingga larut malam.

Baca Juga: Ketika Lingkungan Indekos Mahasiswa di Solo Tak Lagi Aman, Teror Menghantui

Seperti Wisman, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNS yang masih kerap menongkrong di kafe sampai malam. Biasanya dia memilih kafe yang menyediakan jaringan wifi kuat. Ia bisa menghemat paket data saat mengerjakan tugas kuliah kelompok.

“Biasanya, hanya pesan makanan ringan atau minuman namun bisa nongkrong lebih dari dua jam. Bahkan ada pula yang sampai larut malam karena betah berselancar di dunia maya,” kata mahasiswa asal Pekanbaru, Riau, itu saat berbincang dengan Solopos.com, akhir pekan lalu.

Wisman mengaku gemar menongkrong bersama teman-teman indekos atau kampus pada malam hari. Kebiasaan tersebut berawal dari kerap berkumpul dengan teman kuliah untuk mengerjakan tugas.

Takut Nongkrong di Atas Pukul 23.00 WIB

Lantaran sebagian besar teman kuliahnya juga perantau, mereka tak memiliki tempat memadai untuk mengerjakan tugas kuliah bersama. Mereka akhirnya mengerjakan tugas kuliah di kafe atau warmindo di seputaran Kentingan, Solo, tak jauh dari kawasan indekos yang disewanya.

Baca Juga: Gang-Gang Kawasan Indekos Mahasiswa di Solo Kini Lebih Sepi saat Malam

“Nah, sekarang keterusan untuk nongkrong jika tak ada kegiatan perkuliahan. Kadang sampai jam 01.00 WIB karena ada warmindo yang buka 24 jam,” ujar dia.

Namun demikian, ada pula mahasiswa yang mengurangi waktu menongkrong sejak banyak kasus kriminalitas yang menyasar penghuni indekos pada malam hari. Mereka memilih mengerjakan tugas kuliah di kamar indekos.

Kalaupun mengerjakan tugas kuliah, mereka membatasi waktu menongkrong. Tidak sampai larut malam apalagi dini hari. Mereka menongkrong paling malam sampai pukul 22.00 WIB.

“Saya tidak berani nongkrong sampai di atas pukul 23.00 WIB. Takut diikutin dari belakang, apalagi kondisi gang menuju kos sangat sepi. Kalau terjadi apa-apa, tidak ada yang bisa menolong,” kata Dewi, mahasiswi FISIP UNS, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Pencuri Sasar Kawasan Indekos Mahasiswa di Solo: Lengah Sedikit, Barang Raib

kawasan indekos mahasiswa solo
Kondisi Jl Ki Hajar Dewantara belakang Kampus UNS Solo. Foto diambil November 2022. (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Salah satu karyawan Warmindo di kawasan Kentingan, Jebres, Solo, Dadang, mengakui selama sebulan terakhir jumlah pengunjung warung tersebut pada malam hari berkurang dibanding beberapa waktu sebelumnya. Kursi Warmindo hampir tak pernah lagi terisi penuh seperti dulu.

Kafe Lebih Sepi saat Malam

Padahal, Warmindo termasuk salah satu tongkrongan favorit mahasiswa di lingkungan indekos sekitar kampus UNS dan ISI Solo. Warmindo menawarkan berbagai olahan mi dengan harga relatif murah Selain itu, warmindo juga menawarkan aneka gorengan dan bubur kacang hijau.

Harganya relatif terjangkau bagi kalangan mahasiswa. Kini, tak sedikit warmindo yang menyediakan fasilitas jaringan Wifi untuk menarik konsumen yang didominasi mahasiswa.



Dadang menduga sepinya Warmindo pada malam hari dipengaruhi kasus-kasus kriminalitas dan pelecehan seksual yang kerap dilaporkan mahasiswa belakangan ini.

Baca Juga: Bikin Resah Lingkungan Indekos UNS Solo, Pemuda Bawa Pisau Ditangkap Polisi

“Mahasiswi takut keluar malam. Kalaupun makan di Warmindo, ya setelah selesai makan langsung pulang. Tak menongkrong sampai di atas pukul 22.00 WIB. Hitungannya sekarang relatif sepi di atas pukul 22.00 WIB,” katanya.

Selain kafe dan warmindo, taman di samping dan belakang kampus ISI Solo kerap menjadi lokasi menongkrong favorit bagi mahasiswa. Mereka kerap nongkrong sembari jajan kuliner makanan ringan yang dijajakan di lokasi tersebut.

Pada sore hari, deretan para pedagang kaki lima (PKL) berjejer di pinggir jalan. Mereka menawarkan olahan makanan dan minuman ringan yang ramah di kantong. Biasanya, para mahasiswa menghabiskan waktu di lokasi tersebut pada sore hari.

“Hanya nongkrong dan jajan. Namun, ada juga mahasiswa yang melakukan rapat organisasi atau komunitas sambil nongkrong,” kata Surip, seorang pedagang minuman yang kerap mangkal di belakang kampus ISI Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya