SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona varian delta. (Bisnis-LIPI)

Solopos.com, MOSKOW — Pemerintah Rusia melaporkan sejumlah infeksi Covid-19 varian baru yang diyakini lebih menular dari varian Delta.

Seperti dilansir Antara dari Kantor Berita RIA, Kamis (21/1`0/2021), peneliti senior dari pengawas konsumen Rusia, Kamil Khafizov mengatakan ada kemungkinan bahwa varian AY42 akan menyebar luas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Varian itu dapat menyebabkan tingkat infeksi baru Covid-19, yang sudah mencapai rekor tertinggi di Rusia, melesat lebih tinggi. Dikabarkan, varian baru bahkan pada akhirnya mampu menggantikan varian Delta, meski prosesnya cenderung lama.

Presiden Rusia Vladimir Putin pekan ini menyetujui usulan untuk menutup tempat kerja selama sepekan mulai awal November setelah kematian Covid-19 harian di negara itu mencapai rekor baru 1.028 kematian sehari pada Rabu, dengan 34.073 infeksi baru. Putin juga mengeluarkan dekret untuk libur kerja massal selama sepekan.

Baca Juga: Krisis Kemanusiaan di Afghanistan, Rusia Desak Bantuan Internasional

Seperti dilansir Liputan6, Euronews menyebut kasus di Rusia kini telah menjadi tsunami karena rekor kasus yang tinggi. Media pemerintah Rusia melaporkan tanggal yang pemerintahan Vladimir Putin untuk hari non-kerja adalah 30 Oktober hingga 7 November 2021. Para pekerja tetap mendapat upah selama liburan.

“Saya memerintahkan hari tanpa bekerja sambil menjaga upah pekerja dari 30 Oktober hingga 7 November 2021 untuk mencegah penyebaran lebih jauh dari infeksi Virus Corona Covid-19 baru,” tulis dekret tersebut seperti dikutip Liputan6 dari Tass, Kamis (21/10/2021).

Kepala daerah juga mendapat wewenang untuk menerapkan hari libur itu sebelum 30 Oktober atau memperpanjang setelah 7 November dengan mempertimbangkan situasi kesehatan.

Baca Juga: Meninggal karena Covid-19, Eks Menlu AS Colin Powell Juga Idap Kanker

Berdasarkan data terkini Johns Hopkins University, total kasus Virus Corona di Rusia sudah nyaris 8 juta kasus. Dalam 28 hari terakhir ada 728.000 kasus baru. Total kematian di Rusia juga telah mencapai 222.000.

Lebih lanjut, pemerintah Rusia juga akan menyesuaikan pola kerja bagi para pegawai institusi negara, termasuk dalam bidang kesehatan.

Bantuan finansial turut diberikan kepada bisnis-bisnis kecil dan menengah dan organisasi-organisasi nirlaba yang berfokus kepada masalah sosial. Mereka disebut paling terdampak dengan Covid-19 dan liburan nasional ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Rusia, Moskow mencatat total kasus tertinggi, yakni satu juta kasus, kemudian diikuti St. Petersburg dengan 408.000 kasus. Saat ini, Rusia mengandalkan vaksin Sputnik V. Akan tetapi, vaksin itu belum disetujui oleh WHO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya