SOLOPOS.COM - Ilustrasi covid-19 atau virus corona (freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga mengklaim masuk zona kuning atau daerah dengan risiko persebaran Covid-19 rendah. Padahal kasus konfirmasi atau positif Covid-19 di Kota Salatiga terus bertambah.

Klaim ini bahkan telah disampaikan Pemkot Salatiga melalui akun Instagram @humassetdakotasalatiga, Rabu (19/8/2020). Dalam akun Instagram itu disampaikan berdasarkan data per Rabu, wilayah Kota Salatiga berada di zona kuning atau risiko rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal berdasarkan data nasional yang tercantum pada situs web covid-19.go.id/peta-risiko, Kota Salatiga masih dinyatakan berstatus zona oranye, atau daerah dengan risiko persebaran Covid-19 sedang. Meski demikian, data tersebut tidak up to date karena berdasarkan data per 16 Agustus 2020.

Bu Tejo Mendadak Trending di Twitter, Siapakah Dia?

Selain itu, data terbaru kasus Covid-19 di Salatiga juga terus mengalami penambahan. Bahkan, per Rabu ini, ada penambahan lima kasus konfirmasi Covid-19 di Salatiga.

Dari lima kasus terbaru itu, salah satunya merupakan bayi laki-laki yang masih berusia 7 bulan asal Kelurahan Tegalrejo. Bayi itu terpapar Covid-19 dari orang tuanya yang sudah lebih dulu dinyatakan positif.

Dengan penambahan lima kasus itu, saat ini jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Salatiga mencapai 130 orang. Perinciannya, 13 orang masih menjalani perawatan, 114 orang dinyatakan sembuh, dan tiga orang meninggal dunia.

Hati-Hati! Malam 1 Sura, 576 Personel Gabungan Patroli Kerumunan

 

Pemerintah Pusat

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, menyebutkan penetapan status zona kuning itu bukan klaim sepihak dari Pemkot Salatiga. Penetapan Salatiga sebagai zona kuning itu berasal dari pemerintah pusat.

“Ini perhitungan [zona kuning] dari [pemerintah] pusat. Penetapan didasarkan 15 indikator, jadi yang dihitung bukan hanya faktor [jumlah] kasus saja,” ujar Zuraidah kepada Semarangpos.com, Rabu.

Zuraidah menambahkan ke-15 indikator yang membuat Salatiga dinyatakan sebagai zona kuning itu antara lain kemampuan kapasitas rumah sakit bagi pasien Covid-19. Selain itu juga ketersediaan alat pelindung diri (APD), serta jumlah pemeriksaan atau tes yang telah dilakukan.

Solo Ingin Buka Sekolah pada November, Ganjar Beri Lampu Hijau

“Kalau didasarkan kasus, Salatiga tiap hari ada terus. RO [Reproduction Number] di atas 1,” jelas Zuraidah.

Kendati sudah dinyatakan zona kuning, Zuraidah meminta warga tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Warga tidak boleh terlena, karena risiko penularan Covid-19 masih menjadi ancaman yang serius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya