SOLOPOS.COM - Kepala Disnakkan Sragen Rina Wijaya saat menjelaskan perlunya edukasi pengetahuan PMK di ruang kerjanya, Jumat (10/6/2022) siang. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi di Kabupaten Sragen belum terkendali. Jumlah kasus PMK bertambah setiap hari.

Terkini, dua ekor sapi di Kecamatan Kedawung mati dan dua ekor lainnya terpaksa disembelih karen terkena PMK. Di Kedawung jumlah sapi yang terserang PMK bertambah menjadi 79 ekor. Sementara di Sumberlawang ada 84 ekor sapi kena PMK.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen memita anggaran untuk pengadaan obat, vitamin, disinfektan, dan sarana prasarana lainnya untuk menekan laju penambahan kasus PMK.

Kepala Disnakkan Sragen, Rina Wijaya, belum berani menyebut nilai anggaran yang diajukan. Rencananya dana itu diambilkan dari belanja tidak terduga (BTT).

Pengajuan anggaran pengadan obat-obatan itu untuk kuota 5.000 ekor sapi. Dana pengadaan obat-obatan penanganan PMK itu bersifat stimulan.

Baca Juga: Bakul Sragen Nekat Datangkan Sapi Madura Tanpa SKKH, Positif PMK

“Berbagai upaya sudah kami lakukan. Mulai dari penutupan pasar hewan sampai gerakan penyemprotan disinfektan ke kandang ternak. Tetapi masih ada bakul yang nekat mendatangkan sapi dari luar Sragen masuk. Mereka ini masuk Sragen lewat jalan tikus karena jalur resmi sudah dijaga,” ujarnya.

Rina mengaku ada 42 kasus baru pada Kamis ini. Hingga Kamis sore, Rina mendapat laporan total kasus PMK di Sragen sebanyak 666 ekor ternak dengan perincian 361 ekor kasus aktif, 268 ekor sembuh, dan 37 ekor mati.

Kasus kematian sapi ini, ujar dia, bertambah karena disembelih sebanyak 30 ekor dan mati dikubur sebanyak tujuh ekor.

“Kematian sapi yang dikubur ini bertambah dua kasus baru di Kedawung. Kasus kamatian ternak dikubur lainnya di Tanon empat ekor dan Miri satu ekor,” jelasnya.

Baca Juga: Disnakkan Sragen Terus Edukasi Peternak Cegah PMK

Rina menerangkan kasus sapi yang disembelih naik menjadi 30 ekor padahal pada Sabtu (11/6/2022) masih 25 ekor. Kasus ternak yang disembelih karena PMK itu bertambah pada Minggu (12/6/2022) satu ekor, Senin (13/6/2022) bertambah tiga ekor, dan Rabu (15/6/2022) bertembah dua ekor.

Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Sragen, drh. Toto Sukarno, menyebut kasus tertinggi masih ada di Sumberlawang dengan 84 kasus, disusul Kedawung 79 kasus, dan Sambungmacan 72 kasus.

Kasus PMK di Kedawung meningkat signifikan, yakni dari 64 ekor naik 15 kasus menjadi 79 ekor per Kamis sore. Peningkatan kasus PMK yang signifikan juga terjadi di Sambungmacan dari 62 ekor pada Rabu menjadi 72 ekor pada Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya