SOLOPOS.COM - Ilustrasi kampanye antikekerasan seksual. (rdk.fidkom.uinjkt.ac.id)

Solopos.com, PADANG — Polisi merampungkan berkas salah satu tersangka kasus pencabulan 2 bocah perempuan beradik-kakak di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Pelaku berinisial ADA merupakan kakak sepupu dari para korban.

Pelaku menyandang status sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) karena masih berusia 16 tahun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Proses pemberkasan untuk ADA telah dirampungkan oleh penyidik, kami telah mengumpulkan alat bukti serta memeriksa para saksi, korban, dan pelaku,” kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, kepada Antara, Kamis (25/11/2021).

Ia mengatakan, berkas kasus untuk pelaku ADA itu telah diserahkan ke pihak Kejaksaan Negeri Padang untuk diteliti.

“Berkas (kasus) nya telah kami serahkan ke kejaksaan, selanjutnya kami menunggu hasil penelitian apakah berkas dinyatakan lengkap atau tidak oleh jaksa,” jelasnya.

Sementara itu, lanjut Rico, dua tersangka lainnya yakni Dj panggilan Udin berusia 70 tahun, dan RO panggilan Rian berusia 23 tahun saat ini masih dalam proses penyidikan.

Tersangka Dj diketahui merupakan kakek kandung kedua korban yang masih berusia 9 tahun dan 5 tahun, sementara RO adalah paman korban.

Baca Juga: Tragedi Padang: Ketika Keluarga Menjadi Predator Seks Terhoror 

“Kedua tersangka diproses dalam dua berkas terpisah, secepatnya berkas mereka akan dilengkapi oleh penyidik agar bisa diserahkan juga ke jaksa,” katanya.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 82 ayat (1) Juncto (Jo), Pasal 76E, Jo Pasal 81 Ayat (1) dan Ayat (2), Jo Pasal 76D Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 01 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-undang.

Ia membeberkan total pelaku yang sudah diamankan polisi dari kasus dugaan pemerkosaan serta pencabulan itu berjumlah lima orang, namun dua orang dilakukan diversi karena usianya di bawah 12 tahun.

Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.

“Selain lima pelaku itu kami juga masih memburu dua pelaku lainnya yang masih buron, mereka diketahui adalah tetangga korban,” ungkap Rico.

Pada bagian lain, kedua korban yang merupakan adik-kakak kandung itu sekarang dalam penanganan Dinas Sosial Kota Padang untuk penyembuhan serta pemulihan trauma (trauma healing) yang dialami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya