SOLOPOS.COM - Ilustrasi penumpang kereta api. (Antara)

Solopos.com, SOLO — PT KAI Daop 6 Yogyakarta semakin memperketat syarat penumpang naik kereta api khususnya untuk jarak jauh, yakni membawa hasil negatif untuk rapid test antigen dan PCR. Masa berlaku rapid test antigen yakni 1 x 24 jam.

Sementara PCR selama 3 x 24 jam. Disertai pula wajib vaksin dosis pertama bagi pelanggan di atas usia 12 tahun. Hal ini menyusul tingginya Covid-19 varian Omicron di sejumlah wilayah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto, kepada Solopos.com, Rabu (2/2/2022) siang, mengatakan sampai saat ini aturan perjalanan masih sama yakni volume penumpang maksimal 80% dari kapasitas. Selain itu penumpang KAI wajib vaksin dan negatif rapid test antigen maupun PCR.

Baca Juga: 12.000 Penumpang Terangkut per Hari, PT KAI Daop 6 Siapkan KA Tambahan

Penumpang juga harus dalam kondisi sehat serta mengenakan masker. Pembelian tiket di stasiun hanya dilayani tiga jam sebelum keberangkatan, atau disarankan membeli via KAI Access maupun platform penjualan online lainnya.

“Belum ada kebijakan baru terkait itu [penyebaran Omicron]. Yang pasti kami ketatkan di rapid test antigen dan PCR,” terang Supriyanto.

Sementara itu, saat ditanya mengenai jumlah penumpang di awal tahun ini, Supriyanto, mengatakan belum ada tambahan signifikan. Saat ini masih banyak KA yang belum dijalankan. Namun, memang sudah ada peningkatan sekitar 10% dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Dirut PT KAI Sebut Pandemi Memengaruhi Jumlah Penumpang Kereta Api

Tidak Ada Lonjakan Jumlah Penumpang

Penambahan jumlah penumpang KAI biasanya terjadi saat akhir pekan. Perjalanan rutin saat weekdays hanya 40 hingga 50 KA. Sementara saat akhir pekan menjadi 45 perjalanan KA. Perjalanan paling banyak menuju Jakarta.

Jumlah penumpang juga tidak ada lonjakan. Libur Tahun Baru Imlek lalu bahkan hanya ada 8.000 hingga 9.000 penumpang. Padahal saat libur Natal tahun lalu mencapai 12.000 orang. “Lonjakan penumpang paling banyak pas Nataru,” katanya.

Stasiun Solo Balapan, kata Supriyanto, melayani 86 perjalanan KA yang terdiri dari 10 perjalanan KA jarak jauh keberangkatan Stasiun Solo Balapan, 50 KA yang melintas, 6 KA lokal KA Bandara Internasional Adisoemarmo (BIAS) PP, dan 20 KRL PP.

Baca Juga: Giliran 45 Kru Stasiun Solo Balapan Dites Narkoba, Ada yang Positif?

Rata-rata penumpang KAI harian sekitar 4.000 orang. Khusus untuk Januari 2022 ada 101.129 penumpang. Jumlah tersebut terdiri dari 28.096 untuk KA jarak jauh, 792 KA BIAS, dan 72.241 KRL. Sedangkan penumpang turun pada bulan Januari 2022 ada 99.274 orang yang terdiri dari 30.680 penumpang KA jarak jauh, 1.095 KA BIAS, dan 67.499 penumpang KRL.

“KAI tetap berkomitmen untuk melaksanakan aturan yang diterapkan pemerintah, berupa pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, untuk perjalanan KA yang aman dan sehat, ” tutup Supriyanto.

Jumlah penumpang paling sedikit yakni KA BIAS yang hanya 50 hingga 60 orang per hari. Angka tersebut sangat jauh dari kapasitas gerbong kereta yang mencapai 200-an kursi sekali perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya