SOLOPOS.COM - Mobil listrik Gendhis. (Motordream.com)

Kasus mobil Listrik Dahlan Iskan berasal dari penciptaan Tucuxi, Selo dan Gendhis.

Solopos.com, SOLO – Mantan Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, dikabarkan tersandung kasus pengadaan mobil listrik senilai Rp32 miliar. Tiga dari mobil listrik impian Dahlan itu adalah Tucuxi, Selo dan Gendhis. Seperti apa kisahnya?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Kamis (25/6/2015), berikut ini adalah kisah lika-liku Dahlan Iskan dengan tiga mobil listrik impiannya.

Mobil Listrik Tucuxi

Awalnya langkah Dahlan Iskan menciptakan mobil listrik kurang terdengar hingga pada Januari 2013 lalu mantan Menteri BUMN mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil listrik Tucuxi di Magetan, Jawa Timur.

Tucuxi adalah mobil sport berkelir merah bertenaga listrik dengan desain mirip mobil Alfa Romeo. Usut punya usut, pencipta Tucuxi yang asli rupanya adalah Danet Suryatama, pria Pacitan lulusan Intitut Teknologi 10 November yang bekerja di pabrik otomotif Amerika Serikat (AS), Chrysler.

Danet menejelaskan hak paten mobil listrik yang dibuat ringsek oleh Dahlan itu sebenarnya telah terdaftar di AS. Akan tetapi ia merasa kecewa setelah rancang bangun mobil ciptaannya itu dibocorkan kepada rumah modifikasi Kupu-Kupu Malam dan sejumlah ahli otomotif UGM sebelum diuji jalan 1.000 km Yogyakarta-Surabaya.

Mobil Listrik Selo dan Gendhis

Melihat kondisi Tucuxi yang ringsek, Dahlan Iskan memerintahakan ahli mobil listrik kepercayaannya, Ricky Elson dan Kupu-Kupu Malam menciptakan mobil baru. Maka lahirlah Selo, mobil listrik berkelir kuning mirip Mclaren 12C dan Gendhis, mobil listrik dengan desain mirip Toyota Alphard.

Mobil listrik Gendhis. (Motordream.com)

Mobil listrik Gendhis. (Motordream.com)

Dua dari 16 mobil dalam proyek pengadaan mobil listrik yang sponsori oleh Pertamina, Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Bank BRI itu melakukan aksi perdananya sebagai mobil operasional Konferensi Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali Oktober 2013.

Dahlan menjelaskan nama Selo diambil dari bahasa Jawa yang berarti batu. Mobil bergaya supercar itu dibekali motor listrik berdaya 130 kW yang dapat menyemburkan tenaga mencapai 182 hp dan dapat melaju hingga 220 km/jam. Akan tetapi belakangan diketahui mobil itu gampang panas jika digunakan di atas 70 km/jam.

Sedangkan Gendhis adalah mobil yang dapat memuat banyak penumpang namun mesinnya sama persis dengan Selo. Nama Gendhis terinspirasi dari kata dalam bahasa Jawa yang berarti gula sehingga desainnya pun dibuat lebih manis.

Selain berpartisipasi di APEC, karya anak bangsa yang belakangan menyeret Dahlan Iskan dalam kasus mobil listrik itu juga sempat mejeng di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya