SOLOPOS.COM - P2TP2A Karanganyar bersama FPPK, Forum Anak Karanganyar, dan DP3PPKB Karanganyar membagikan selebaran tentang peringatan 16 hari antikekerasan terhadap perempuan dunia di pasar tradisional Gondangrejo dan Colomadu pada Jumat (26/11/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 19 anak di Kabupaten Karanganyar mengalami kekerasan seksual selama kurun Januari-November 2021.

Selain kekerasan seksual, sebanyak 3 anak lain mengalami kekerasan secara fisik pada periode Januari-November. Total 22 kasus kekerasan fisik maupun seksual menimpa anak di Karanganyar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tidak hanya anak, perempuan di Karanganyar pun mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tercatat 9 kasus KDRT sejak Januari-November.

Baca Juga : Kulonprogo Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Ini Dasarnya

Jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak tersebut yang ditangani Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Karanganyar sampai November 2021. Solopos.com berbincang dengan Ketua Bidang (Kabid) Pelaporan dan Pendampingan Korban P2TP2A Kabupaten Karanganyar, Anastasia Sri Sudaryatni.

Perempuan yang akrab disapa Anas itu menyampaikan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Karanganyar meningkat tahun ini. “Ada sedikit kenaikan,” kata dia siangkat.

Tak lama, Anas mengirimkan data kekerasan perempuan dan anak di Karanganyar pada periode Januari hingga 23 Desember 2020. Kekerasan perempuan dalam ranah KDRT sebanyak 13 kasus, persetubuhan sebanyak 6 kasus, pelecehan/pencabulan sebanyak 7 kasus, dan penganiayaan 3 kasus.

Baca Juga : Tragis! Pria 68 Tahun Diterkam Buaya Saat Selfie, Begini Ceritanya

Berangkat dari fakta kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat tahun ini. Anas dan teman-teman yang tergabung dalam Forum Peduli Perempuan Karanganyar (FPPK) turun ke jalan untuk melakukan aksi damai.

Mereka menyambangi dua pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar, yakni Pasar Tuban di Kecamatan Gondangrejo dan Pasar Malangjiwan di Kecamatan Colomadu pada Jumat (26/11/2021). Aksi sederhana, yakni membagikan leaflet atau selebaran dan masker.

16 Hari Antikekerasan

Selebaran berisi kampanye stop KDRT, stop kekerasan pada anak, dan ojo kawin bocah. Anas menyampaikan kegiatan tersebut juga dalam rangka memperingati 16 hari antikekerasan terhadap perempuan dunia secara rutin setiap tahun.

Baca Juga : Mobil Rombongan Santri Jombang Ditabrak Truk di Kediri, 4 Meninggal

Momen itu diperingati mulai 25 November hingga 10 Desember. Kegiatan tersebut juga didukung Forum Anak Karanganyar dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3PPKB) Karanganyar.

“Kami ke pasar karena efektif. Kami bertemu langsung dengan warga terutama ibu-ibu. Nah, saat di Gondangrejo itu ada ibu-ibu curhat [mencurahkan isi hati]. Katanya punya masalah tentang KDRT. Begitu itu yang saya maksud. Penjaringan [korban] lewat bawah,” tutur dia.

Perempuan yang menjabat Ketua FPPK itu menyampaikan sejumlah orang kaget saat mendengar di Karanganyar ada forum yang bisa membantu, melindungi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan. Mereka menggelar aksis serupa di Kecamatan Mojogedang dan Karangpandan.

Baca Juga : Gegara Beri Manusia Silver Rp1.000, 3 Warga Sleman Didenda Rp50.000

“Kami jelaskan bahwa pelayanan tidak dipungut biaya. Strategi itu berhasil. Tahun lalu kami bertemu perempuan [usia] 32 tahun. Dia korban KDRT selama 10 tahun hingga mengalami loss memory [kehilangan ingatan]. Hari ini, sudah 95 persen pulih melalui pendampingan rutin,” ceritanya.

Anas menyampaikan kondisi perempuan dan anak korban kekerasan fisik maupun seksual “terluka” secara psikis atau mental. Oleh karena itu, ada metode healing (penyembuhan) khusus. Dia mencontohkan salah satunya mengajak “pasien”-nya jalan-jalan. Banyak yang butuh pendampingan tapi tidak tahu harus menghubungi siapa. Kami siap.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya