SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kebakaran (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN — Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menangani 112 kasus kebakaran sepanjang tahun 2021. Penyebab kebakaran paling banyak pada tahun lalu itu diduga karena korsleting listik dan pembakaran sampah.

Kepala Bidang Damkar Satpol PP Kabupaten Sragen, Tommy Isharyanto, mengatakan dari 459 kasus yang ditangani Damkar Sragen, sebanyak 112 kasus adalah kebakaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Penyebab kebakaran paling banyak adalah dugaan korsleting listik, yaitu sepanjang 2021 terdapat 34 kasus kebakaran akibat korsleting listrik. Kemudian, sebanyak 17 kasus kebakaran akibat dari pembakaran sampah. Sementara itu, 17 kasus kebakaran masih belum diketahui karena masih dalam penyelidikan,” terang Tommy kepada Solopos.com beberapa waktu lalu.

Tommy mengimbau masyarakat untuk ikut serta mencegah kebakaran akibat korsleting listrik dengan berhati-hati menggunakan peralatan listrik. Kemudian, dia menyampaikan penyebab kebakaran karena pembakaran sampah itu terjadi selama musim kemarau. Penyebabnya, kebiasaan masyarakat membakar sampah dan ditinggal sebelum padam seluruhnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen, Tedi Rosanto, mengatakan kebiasaan masyarakat membakar sampah itu tidak diperbolehkan. Ia mencontohkan akibat dari membakar sampah adalah kepulan asap bisa menganggu penglihatan, misalnya kecelakan di jalan tol beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Ditinggal Pengajian, Rumah Kosong di Sragen Terbakar, Rugi Ratusan Juta Rupiah

“Selain itu asap dari pembakaran sampah juga tidak baik untuk kesehatan,” tambah Tedi saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.

Tedi menambahkan perlu ada pembiasaan memilah sampah sejak dari rumah tangga sehingga sampah yang masih memiliki nilai ekonomis bisa dijual kembali. Hal senada disampaikan Sekretaris Bank Sampah DLH Sragen, Sunarmo.

Dia mengungkapkan asap pembakaran sampah tidak baik untuk lingkungan. Selain itu menurutnya, bisa merusak lapisan ozon. “Untuk sampah daun sebaiknya memang tidak dibakar namun bisa diolah kembali menjadi kompos,” tutur dia.

Baca Juga : Rumah Warga Gesi Sragen Ludes Terbakar Saat Ditinggal Kondangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya