Solopos.com, JAKARTA — Penyidikan kasus empat jasad mengering di Kalideres, Jakarta Barat dihentikan. Polda Metro Jaya tidak menemukan tindak pidana dalam kasus kematian satu keluarga beranggotakan empat orang di Kalideres yang jasad mereka ditemukan mengering di dalam rumah, beberapa waktu lalu.
Polisi menyebut tidak adanya indikasi bunuh diri maupun pembunuhan dalam kasus kematian empat orang satu keluarga tersebut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Tidak ditemukan adanya peristiwa pidana yang menyebabkan kematian empat orang yang jasadnya mengering tersebut,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Hengki menyatakan kesimpulan penyidik didukung oleh kesimpulan tim laboratorium forensik, tim kedokteran forensik, tim psikologi forensik, dan ahli sosiologi agama.
Baca Juga: Misteri 4 Jasad Mengering di Kalideres Diungkap Pekan Ini
Atas kesimpulan tersebut, pihak kepolisian akan menghentikan proses penyelidikan kasus kematian empat orang satu keluarga di Kalideres.
“Ke depan kasus ini akan kami hentikan penyelidikannya,” kata Hengki seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penyelidikan gabungan menyatakan bahwa keempat orang di Kalideres tersebut meninggal secara wajar.
Baca Juga: Misteri Empat Jasad Mengering Kalideres
Penemuan meninggalnya satu keluarga dalam keadaan terkunci di dalam rumah diKalideres, Jakarta Barat berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis (11/10/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
Ketua RT kemudian melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya mendobrak masuk ke dalam rumah.
Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.
Baca Juga: Motif Masih Misterius, Ini Fakta demi Fakta 4 Jasad Mengering di Kalideres
Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu keempat korban dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (Jakarta Timur) untuk proses autopsi.
Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal penyidik terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres bukan disebabkan kelaparan.
Penyidik Polda Metro Jaya juga mematahkan dugaan yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan.
Baca Juga: Empat Jasad Mengering di Kalideres, Sorotan Mengarah ke Korban Terakhir
Dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.
Pihak kepolisian juga telah melacak dan memintai keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.
Pemeriksaan terhadap tiga orang saksi mengungkapkan fakta bahwa ada anggota keluarga di Kalideres tersebut yang telah meninggal sejak Mei 2022 namun tidak dilaporkan.
Baca Juga: Misteri 4 Jasad Sekeluarga Kalideres, Sempat Ingin Pinjam Uang Rp50 Juta
Secara total, tim penyidik telah memeriksa 28 orang saksi yang mengarah kepada pengungkapan kasus kematian menggegerkan itu.