SOLOPOS.COM - Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif. memberikan perhatian serius kasus penemuan jasad ibu dan bayi di lokasi proyek penggalian pipa PDAM, Oktober 2021. ANTARA/Kornelis Kaha

Solopos.com, KUPANG — Aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) kesusahan mengungkap misteri penemuan jasad perempuan dan bayi yang terkubur di lokasi proyek galian pipa sistem penyediaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Alak, Kota Kupang pada Oktober 2021 lalu.

Tim terpadu dibentuk Polda NTT untuk mengungkap kasus penemuan perempuan dan bayi yang terbungkus plastik di proyek galian pipa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif kepada wartawan di Jumat (12/11/2021), mengatakan kasus itu mempunyai tingkat kesulitan tinggi karena belum ditemukannya identitas kedua korban.

“Kasus ini juga menjadi antensi saya, dan saya sudah bentuk Tim Terpadu untuk mengungkap kasus ini,” katanya.

Baca Juga: Bunuh Majikan, PRT dan Satpam Terancam Hukuman Mati 

Orang nomor satu di Polda NTT itu mengatakan kasus tersebut harus segera diungkap, tidak hanya oleh Polda NTT tetapi juga dengan Polres terkait.

Bukti-bukti sudah dikumpulkan dan dia berharap agar tidak ada kejahatan yang sempurna dalam kasus itu.

“Tetapi menurut saya pasti akan terungkap, yang penting kami bisa menyelidikinya dengan sungguh-sungguh dan dengan metode scientific investigation (investigasi dengan menggunakan ilmu pengetahuan),” tambah dia.

Kapolsek Alak Kompol Tatang Panjaitan mengaku bahwa sampai saat ini pihaknya masih sulit mengungkap identitas dari jenazah wanita dan bayi yang diduga ibu dan anak yang ditemukan terbungkus plastik tersebut.

Baca Juga: Sadis! Tepergok Saat Mencuri, Maling Habisi Pemilik Warung

Kondisi tubuh kedua jenazah yang sudah rusak membuat pihak kepolisian sulit mengidentifikasi apalagi mengambil sidik jari dari kedua korban.

Tatang menambahkan dalam mengembangkan kasus ini, sekurang-kurangnya empat laporan yang berkaitan dengan orang hilang dan belum kembali ke rumah sudah diterima oleh mereka.

“Tetapi kita masih cek dan dalami lagi empat informasi orang hilang itu,” ujar dia.

Untuk saat ini, ujar Tatang, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari kedua jenazah tersebut.

“Kita tunggu hasilnya dahulu karena kami sudah kirim DNA-nya ke forensik untuk diteliti oleh ahli,” lanjut Kapolsek.

Kasus penemuan dua jenazah yang diduga ibu dan anak itu terjadi pada Sabtu (30/10/2021) sore. Dua jasad yang ditemukan tersebut adalah seorang wanita dewasa yang diduga berusia sekitar 20-30 tahun dan bayi laki-laki yang diduga berusia 1-3 tahun.

Terbungkus Plastik

Kedua jasad itu ditemukan pekerja proyek dalam keadaan terbungkus tas plastik besar di penggalian saluran pipa sistem penyediaan air minum (SPAM) Kali Dendeng di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di tempat kejadian perkara polisi menemukan topi, celana dan buku anak kecil.

Aparat kepolisian sudah dua kali melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) dan melakukan autopsi kedua jenazah oleh ahli forensik Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully.

Kepolisian telah mengkoordinasikan seluruh bhabibkamtibmas di Kota Kupang dan seluruh Polsek untuk mencari identitas korban.

Namun hingga saat ini pengungkapan identitas dari kedua jenazah itu masih nihil.

Kapolsek Tatang mengharapkan masyarakat bersabar karena pihak kepolisian sedang bekerja keras untuk mengungkap kasus itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya