SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Reuters/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI — Kasus orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang meninggal dunia di Kabupaten Boyolali bertambah. Kali ini, penderita AIDS tersebut bernama K, 40, warga Kecamatan Banyudono, meninggal di RSUD Pandan Arang, Kamis (27/2/2014).

ODHA berjenis kelamin perempuan tersebut sebelumnya sempat menjalani perawatan secara intensif selama sekitar lima hari di rumah sakit itu. Informasi yang diperoleh Solopos.com, ODHA tersebut merupakan pasien rutin menjalani pengobatan di Klinik VCT di RSUD Pandan Arang setelah terdeteksi tertular virus HIV/AIDS sekitar dua tahun silam. Belum lama ini, korban sempat mengalami anemia dan alergi obat HIV/AIDS.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saat itu pemberian obat terpaksa dihentikan sementara karena pasien mengalami alergi ARV. Pasien tersebut kemudian menjalani perawatan intensif selama sekitar sebulan. Saat itu kondisinya membaik hingga obat kembali diberikan,” ungkap Sumarju, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Pandan Arang yang merawat ODHA tersebut, saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis.

Namun ODHA tersebut kembali mengalami alergi terhadap ARV hingga kembali menjalani perawatan intensif di RSUD Pandan Arang selama sekitar lima hari. Sayangnya, kondisi kesehatan pasien tersebut belakangan terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia, Kamis, sekitar pukul 03.00 WIB. “Meninggalnya tadi sekitar pukul 03.00 WIB,” katanya.

Saat ini, jenazah ODHA tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Menurut catatan Solopos.com, selama 2013, tujuh orang penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia di Kabupaten Boyolali. Sementara jumlah kasus penderita yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS yang tercatat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mencapai belasan orang.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinkes Boyolali, Ahmad Muzzayin, mengatakan Dinkes Boyolali bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan berbagai elemen masyarakat peduli AIDS melakukan berbagai langkah penanggulangan penularan penyakit tersebut. Tahun ini, Dinkes menambah layanan klinik voluntary and conseling testing (VCT) di RSUD Simo.

Sebelumnya, layanan itu sudah tersedia di RSUD Pandan Arang dan RSUD Banyudono. Dinkes juga mengembangkan klinik infeksi menular seksual (IMS) baru di lima puskesmas, yakni di Puskesmas Ampel I, Puskesmas Karanggede, Puskesmas Nogosari, Puskesmas Ngemplak, dan Puskesmas Banyudono I.

Selain gencar mengadakan sosialisasi tentang penyakit HIV/AIDS, pihaknya juga berencana mensosialisasikan tentang penanganan pemakaman untuk jenazah ODHA. “Memang butuh pendekatan khusus untuk melakukan sosialisasi tentang pemakaman untuk jenazah ODHA. Saat ini beberapa kali sudah kami mulai,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya