SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV AIDS (Freepik)

Solopos.com, KLATEN — Jumlah temuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah selama hampir 13 tahun terakhir mencapai 1.000 orang. Mayoritas orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tertular dari hubungan seksual.

Berdasarkan data yang dihimpun, dari 1.000 ODHA itu ada 109 orang yang meninggal dunia. Sebaran kasus HIV di Klaten merata di seluruh kecamatan atau 26 kecamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mayoritas ODHA berada pada usia produktif yakni 25 tahun hingga 49 tahun sebanyak 694 orang.

Sementara itu, sepanjang Januari-September 2020 ada temuan 102 orang terinfeksi HIV/AIDS. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan temuan kasus sepanjang 2019 sebanyak 135 orang.

Pegiat dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten, Amin Bagus Panuntun, menjelaskan sumber data tersebut berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten berdasarkan laporan dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.

Jantan! Heboh Video Viral Cowok Nikah dengan 2 Cewek Sekaligus

Terkait sumber awal mereka terinfeksi HIV/AIDS, Amin menjelaskan mayoritas tertular karena hubungan seksual seperti sering bergonta-ganti pasangan tidak sah, homoseksual, atau heteroseksual.

“Persentase karena hubungan seksual itu lebih dari 90%. Selain itu ada penularan karena jarum suntik dari para pengguna narkoba. Itu temuannya tinggi di tahun-tahun awal. Tetapi akhir-akhir ini hampir tidak ada. Kemudian ada faktor penularan dari ibu [yang sudah terinfeksi HIV/AIDS] kepada bayi. Tetapi persentasenya juga kecil,” kata Amin, Senin (30/11/2020).

Anak

Terkait anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Klaten, Amin mengatakan dari angka temuan kasus 2007-2020 ada 34 ADHA. Mereka dirawat oleh keluarga masing-masing dan hak-hak mereka seperti menempuh pendidikan terpenuhi.

“Semua dirawat oleh keluar masing-masing. Ada yang dirawat oleh orang tuanya meskipun mereka kini statusnya anak yatim atau piatu ada juga yang dirawat keluar lain. Sejauh ini tidak ada ADHA yang terlantar,” jelas dia.

Meski jumlahnya mencapai 34 orang, Amin mengaku baru ada sekitar 18 orang yang bisa terjangkau oleh KPA. “Yang bisa kami temukan orangnya dan pastikan kondisinya ada 18 anak,” jelas Amin.

Keras! Sanksi Denda Pelanggaran Protokol Kesehatan Sukoharjo Sampai Rp50 Juta

Lebih lanjut, Amin mengimbau agar warga tetap bisa menjaga diri dan keluarga mereka dan tidak melakukan aktivitas yang berisiko tertular HIV.

“Untuk ODHA imbauan kami agar tetap semangat minum obat setiap harinya. Jangan sampai putus. Kemudian kepada masyarakat kami berharap jangan melakukan diskriminasi kepada ODHA. Sebisa mungkin mereka terus dimotivasi agar bisa rutin minum obat,” jelas dia.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan kesadaran warga Klaten untuk memeriksakan diri mereka terhadap HIV/AIDS kian tinggi setiap tahunnya. Pada tahun ini, jumlah warga yang melakukan pemeriksaan diri mencapai lebih dari 13.000 orang.

“Mereka mulai dari ibu hamil hingga masyarakat yang ada di populasi kunci. Dulu awalnya hanya 2.000an orang per tahun. Dari screening terbukti, lebih banyak yang tidak positif [HIV/AIDS],” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya