SOLOPOS.COM - Petugas penggali kubur memakai baju hazmat dan alat pelindung diri (APD) mengusung peti jenazah saat prosesi pemakaman secara protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di TPU Purwoloyo, Jebres, Solo, Rabu (7/7/2021). Menurut petugas, pemakaman warga secara prokes Covid-19 sejak 1-7 Juli 2021 sudah sebanyak 25 jenazah. Data tersebut diprediksi naik jika dibandingkan dengan Juni 2021 yang hanya memakamkan 35 jenazah secara prokes Covid-19. (Nicolous Irawan)

Solopos.com, JAKARTA – Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus harian Covid-19 di Indonesia saat ini cenderung turun.

Mirisnya, angka kematian harian masih tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir berkurang 35 persen bila dibandingkan puncaknya pada tiga minggu lalu.

Puncak kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat terjadi lonjakan kasus di bulan Juli 2021 lalu diketahui mencapai lebih dari 570.000 kasus. Per 10 Agustus 2021, kasus aktif berhasil ditekan menjadi 437.055 kasus.

Baca Juga: Satgas Klaim Kasus Covid-19 Turun 40% Sepekan 

Namun, meski jumlah kasus yang terus berkurang, angka kematian pasien Covid-19 Indonesia tetap tinggi.

Wiku menyebut setiap hari rata-rata ada lebih dari 1.000 pasien yang meninggal dunia.

Paham Data

Wiku mengatakan tingginya tingkat kematian Covid-19 ini karena ada daerah-daerah yang mengalami peningkatan kasus kematian.

Wiku mengimbau pemerintah daerah betul-betul memahami data perkembangan wabah di daerahnya dan melakukan tindakan yang diperlukan.

“Sayangnya kasus kematian masih belum menunjukkan perubahan signifikan. Masih mengalami kenaikan selama tiga pekan terakhir,” kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB Indonesia, Selasa (10/8/2021).

Lima daerah yang dalam sepekan ini disebut mengalami peningkatan kematian tertinggi adalah Riau, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Puji Prestasi DKI Jakarta 

“Selain berfokus pada penurunan kasus aktif, penurunan kematian juga perlu menjadi fokus utama dalam perpanjangan PPKM ini,” lanjut Wiku.

Sepanjang bulan Juli 2021 disebutkan ada 24.496 jiwa yang meninggal dunia. Wiku menyarankan agar masyarakat yang isolasi di rumah dipantau oleh RT/RW setempat atau dipindahkan ke tempat isolasi terpusat/rumah sakit bila tempatnya tersedia.

Seperti diketahui, kasus kematian corona di Indonesia kembali menembus 2.000 kasus. Tertinggi sejak 27 Juli 2021, per Selasa (10/8/2021) hari ini bertambah 2.048 orang wafat akibat Covid-19.

Penambahan jumlah kasus kematian terbanyak masih berada di Jawa Tengah dengan total 490 kasus. Disusul Jawa Barat yaitu 491 kasus.

Kedua kalinya Indonesia mencatat penambahan kasus kematian menembus angka 2.000 selama pandemi. Rekor kematian Covid-19 pada 27 Juli 2021 sebelumnya mencatat 2.069 kasus.

Tak Dipakai

Koordinator PPKM Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap ada masalah keterlambatan imput data, sehingga akumulasi kasus dilakukan dari beberapa pekan sebelumnya.

Maka dari itu, angka kematian Covid-19 tak lagi jadi indikator penilaian penanganan Covid-19.

“Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian,” kata Luhut dalam konferensi pers PPKM, Senin (9/8/2021).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya