SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebar demam berdarah dengue. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kesadaran masyarakat akan DBD dinilai sudah mulai meningkat

Harianjogja.com, SLEMAN-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 2017 memang jauh menurun dibandingkan dengan jumlah kasus pada 2016. Namun, pada awal 2018 ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman tetap akan mewaspadai adanya kasus DBD.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Sleman Bambang Suharjana mengatakan penurunan kasus demam berdarah pada 2017 sangat signifikan. Berdasarkan data pada 2016 lalu terdapat 880 kasus DBD yang menyebabkan sembilan orang meninggal. Sementara, pada 2017 jumlah kasusnya menurun menjadi 427 dengan jumlah korban meninggal sebanyak tiga orang.

Penurunan kasus DBD pada tahun lalu itu menurut dia tidak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya DBD. “Kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat. Mulai dari tingkat desa, program pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang menjadi sarang nyamuk terlaksana dengan baik,” kata dia saat ditemui di kantornya, Jumat (26/1/2018).

Selain itu, program pemberantasan sarang nyamuk dengan melibatkan anak-anak juga dinilai efektif. Anak-anak dilibatkan untuk melakukan pengecekan di rumah-rumah, jika menemukan jentik nyamuk setiap rumah akan didenda Rp1.000. Tidak hanya didenda, rumah juga ditempeli stiker yang bertuliskan rumah tersebut tidak bebas jentik nyamuk. Dengan begitu, pemilik rumah merasa malu dan akhirnya timbul kesadaran rutin membersihkan rumah, sehingga bebas dari jentik nyamuk.

Untuk itu, sejumlah program pemberantasan DBD tersebut pada tahun ini akan tetap digalakkan agar dapat kembali menekan angka kasus DBD. “Tahun ini program pemberantasan DBD akan tetap kami galakkan untuk mewaspadai munculnya kasus DBD,” ujar Bambang.

Sementara itu Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinkes Sleman Wisnu Murti Yani mengatakan, kewaspadaan kasus DBD akan selalu ditingkatkan hingga tingkat keluarga. Terlebih pada awal 2018 ini sudah mulai musim penghujan, sehingga memunculkan potensi genangan-genangan air yang memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak.

Namun, hingga menjelang akhir Januari 2018 ini belum terdapat laporan masuk terkait dengan kasus DBD. “Untuk tahun ini memang belum ada laporan yang masuk dari puskemas terkait adanya kasus DBD,” kata dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya