Solopos.com, COLOMADU -- Kasus demam berdarah dengue atau DBD di Kecamatan Colomadu, Karanganyar melonjak mencapai 92 kasus hingga medio tahun 2020. Hal itu mendorong Pemerintah Kecamatan Colomadu menggerakan kembali masyarakat untuk mendisiplinkan pola hidup sehat dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak.
Kepala Puskesmas Colomadu II, Ririn Nurliyani, mengatakan di wilayahnya terdapat total 50 kasus sejak awal hingga pertengahan 2020. Kasus DBD juga didominasi bukan dari usia anak melainkan dewasa.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Permasalahan ini kemungkinan besar lantaran warga tidak rutin melakukan PSN di lingkungan rumah masing-masing.
“Lonjakan sudah terjadi sejak akhir Januari. Kalau wilayah kami yang masuk area Puskesmas Colomadu II total sejak itu [Januari] sudah ada 50 kasus. Itu semua kasus di wilayah kerja kami. Tapi untuk perawatan atau pengobatan mayoritas ada di rumah sakit,” kata dia.
Kenalkan Heichoko, Si Cokelat Ramah Lingkungan nan Lezat
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Puskesmas Colomadu I, Sugihartini, menjelaskan grafik di wilayah kerja Puskesmas Colomadu I sejak Januari terus meningkat hingga puncaknya pada Mei berjumlah 19 kasus. Total di wilayah kerja tersebut terdapat sebanyak 42 kasus DBD.
Berdasarkan data dari Puskesmas Colomadu I dan Colomadu II, total angka kasus DBD di Kecamatan Colomadu mencapai 92 kasus sejak awal tahun 2020.
Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Colomadu, Dwi Adi Susilo, mengatakan lonjakan kasus DBD di wilayahnya mendorong Pemcam Colomadu menggerakan kembali masyarakat untuk menggalakan pemberantasan sarang nyamuk. Kegiatan itu akan dilakukan secara serentak di seluruh Colomadu pada Sabtu (6/6/2020) pagi.
“Besok kami lakukan PSN serentak karena di Colomadu ada banyak sekali kasus DBD. Kami akan giat memberantas sarang nyamuk dengan mengecek bak mandi, wadah cat, air dispenser dan lainnya,” beber dia.
Teror Ular Hitam Bintik Putih di Selter Manahan Bikin Pedagang Waswas